Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Baru Omicron yang Lebih Menular BA.2.75, Apa Itu?

Kompas.com - 04/07/2022, 15:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan Konsorsium Genomics SARS-CoV-2 India (INSACOG) menemukan tiga turunan baru subvarian Omicron BA.2 yang telah terdeteksi di India, Minggu (3/7/2022).

Dilansir dari Times of India, Senin (4/7/2022), tiga subvarian baru Omicron itu adalah BA.2.74, BA.2.75, dan BA.2.76.

Peneliti menyampaikan, ketiga subvarian baru ini disebut sangat menular ketimbang pendahulunya subvarian BA.2.

Ia menduga, tiga subvarian ini yang mungkin menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India, bersamaan subvarian BA.2.38 yang diidentifikasi pertengahan Juni 2022 lalu.

Berdasarkan data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data, jumlah temuan kasus subvarian Omicron baru selama 10 hari terakhir adalah:

  • 298 kasus BA.2.76 telah diidentifikasi.
  • 216 kasus BA 2.74 terindetifikasi.
  • 46 kasus BA 2.75 terdeteksi.

Dari ketiga subvarian tersebut, para ilmuwan menandai BA.2.75 agar mendapat perhatian khusus, karena mutasi tertentu memungkinkan subvarian ini menghindari antibodi dan menempel lebih baik pada sel manusia.

Selain India, subvarian BA.2.75 juga dilaporkan sudah menyebar di AS, Kanada, dan Jepang.

Secara khusus, subvarian ini diidentifikasi dan dinamai oleh komunitas internasional berdasarkan investigasi BA.2 oleh ilmuwan India dari tiga negara bagian, Maharashtra, Karnataka dan Jammu, serta Kashmir.

Baca juga: Pemerintah dan Masyarakat Diminta Waspadai Subvarian Baru Omicron BA.2.75

Bagaimana subvarian baru picu gelombang ketiga?

Ilmuwan mengatakan, pelacakan yang dilakukan oleh INSACOG ini menyebabkan terdeteksinya subvarian BA.2.75.

"Kami melihat bagaimana BA.2 yang terutama memicu gelombang ketiga pada bulan Januari, masih menyebabkan terobosan dan infeksi ulang pada Juni 2022," ujar ilmuwan INSACOG.

Ia menambahkan, hal tersebut menyebabkan ditemukannya BA.2.75 yang memiliki lebih dari 80 mutasi. Sedangkan BA.2 memiliki sekitar 80 mutasi.

"Saat ini, ketika kami menjalankan kembali sampel BA.2 lama untuk mutasi yang baru diidentifikasi ini, kami menemukan BA.2.74, BA.2.75 dan BA.2.76," lanjut dia.

Tiga subvarian baru itu menjadi temuan kunci tentang evolusi SARS-CoV-2.

Menurut ilmuwan INSACOG, keturunan baru BA.2 ini menggantikan antigen imunodominan BA.2 menjadi lebih bugar dan menular.

Ini yang kemudian menjadi alasan di balik kasus infeksi ulang BA.2 di India.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com