Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mars Diyakini Akan Punya Cincin Lagi seperti Saturnus, Kapan Itu?

Kompas.com - 02/06/2022, 08:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan percaya bahwa Mars memiliki cincin seperti Saturnus di masa lalu. Berdasarkan asumsi itu, Mars juga dipercaya akan memiliki cincin di masa depan.

Planet merah Mars memiliki dua satelit alami (bulan) yaitu Phobos dan Deimos.

Dilansir India Times, 2 November 2021, pada 2 Juni 2020 para ilmuwan dari SETI Institute dan Purdue University menunjukkan bukti Mars memiliki cincinnya sendiri beberapa miliar tahun yang lalu, yang menjelaskan mengapa bulan terkecil Mars, Deimos, memiliki orbit miring yang aneh.

Dalam studi yang berbeda, para ilmuwan berhipotesis bahwa Phobos secara berkala akan menciptakan semacam sistem cincin Mars setiap beberapa miliar tahun.

Saat ini Phobos ditarik lebih dekat ke orbit Mars. Lalu dalam beberapa miliar tahun Phobos akan sangat dekat dengan Mars.

Di situlah gravitasi berperan. Gravitasi Mars pada dasarnya akan merobek Phobos, menyebarkannya ke luar angkasa dan akhirnya menguncinya dalam cincin di sekitar planet.

Selama bertahun-tahun, cincin itu akan menjadi bulan lagi. Proses tanpa akhir ini akan terus membentuk cincin di sekitar Mars dari waktu ke waktu dan para ilmuwan yakin bahwa ini telah terjadi berkali-kali dalam sejarah Mars.

Baca juga: Cincin Saturnus Akan Menghilang, Ini Perkiraan Waktunya

Para ilmuwan percaya bahwa siklus gravitasi pembentuk bulan dan penghancur bulan adalah bagian dari keberadaan Mars.

Dilansir Space, 24 November 2015, menurut penelitian sebelumnya Deimos bergerak menuju Mars, semakin dekat ke Mars sejauh 2 meter setiap abad.

Hal itu dapat mengakibatkan tabrakan dramatis ke permukaan Mars dalam waktu 30 juta hingga 50 juta tahun.

Mittal dan rekan penulis Benjamin Black, peneliti dari UC Berkeley, menemukan bahwa bulan Mars akan pecah dalam 20-40 juta tahun yang akan datang. Penelitian itu dipublikasikan pada 23 November 2015.

Menurut mereka puing-puing akan terus bergerak ke dalam, menuju planet, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat daripada perjalanan bulan yang lebih besar.

Selama rentang 1 juta hingga 100 juta tahun, partikel akan menghujani wilayah khatulistiwa Mars.

Awalnya, cincin itu bisa sepadat Saturnus, tetapi akan menjadi lebih tipis ketika partikel jatuh ke planet ini dari waktu ke waktu.

Baca juga: Saat Elon Musk Ajak Warga Indonesia Pindah ke Planet Mars…

Sementara itu para peneliti dari Universitas Purdue, Lafayette, Indiana, yang didanai oleh NASA juga mengemukakan teorinya tentang cincin Mars.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com