Bahkan menurut Andi, hasilnya lebih akurat dibanding memakai alat bantu seperti kompas.
"Kompas dipengaruhi oleh medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran," papar Andi.
Sebelum mengecek kembali arah kiblat, persiapkan sejumlah peralatan sebagai berikut:
Berikut cara mengecek kembali arah kiblat menggunakan fenomena Matahari di atas kabah:
Baca juga: Nadir Kabah Terjadi Hari Ini, Fenomena Apa Itu?
Tanggal maupun jam terjadinya Kulminasi Agung tidak tetap setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan gerak semu tahunan Matahari yang relatif berubah-ubah jika mengacu pada kalender Masehi.
Namun, setidaknya sampai tahun 2071 mendatang, tanggal fenomena ini masih dalam rentang yang sama, yakni 27-28 Mei maupun 15-16 Juli.
Rentang tanggal tersebut dipengaruhi oleh perubahan kemiringan sumbu Bumi yang berfluktuasi antara 24,1 derajat pada 7530 SM hingga 22,7 derajat pada 12030 M.
"Kemiringan sumbu Bumi yang semakin kecil mengakibatkan femonena ini akan terjadi lebih lambat pada Mei atau lebih cepat pada Juli jika dibandingkan dengan saat ini," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.