Kejadian tersebut membuat masyarakat Betawi sejak dahulu merupakan masyarakat yang multikultural.
"Karena ini merupakan dua kebudayaan yang bertemu, di satu sisi itu perayaan Maulid Nabi, di satu sisi itu menggunakan petasan dari budaya Tiongkok untuk memeriahkan suasana," ungkap Luthfi.
Tidak hanya acara keagamaan Islam, masyarakat Betawi di Kampung Syawal, Bekasi yang mayoritas nasrani juga suka menggunakan kata hajatan.
"Jadi benar, memang saat ini kata hajatan tidak mengenal suku, agama, golongan mana pun karena sudah menjadi bagian memori kolektif masyarakat Betawi, karena memang pas-pas saja digunakan dalam perayaan ulang tahun DKI Jakarta," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.