KOMPAS.com - Prof Ova Emilia terpilih sebagai rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027 melalui rapat pleno pemilihan dan penetapan rektor di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).
Ia menjadi rektor perempuan kedua di UGM setelah Prof Dwikorita Karnawati yang menjabat pada 2014-2017.
Penetapan Prof Ova sebagai rektor UGM ini telah berlangsung sejak 24 Januari 2022.
Baca juga: Bagaimana Cara Memastikan Gelar Profesor Seseorang?
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Prof Pratikno mengatakan bahwa Prof Ova terpilih menjadi rektor UGM setelah memperoleh suara terbanyak dari dua calon rektor lainnya, yakni Profesor Deendarlianto dan Profesor Bambang Agus Kironoto.
“Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof Deendarlianto tiga suara, dan Prof Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof Ova Emilia,” terangnya, dilansir dari Humas UGM, Jumat (20/5/2022).
Pemilihan dan penetapan rektor UGM tersebut dihadiri secara luring oleh 17 anggota MWA dan 1 anggota secara daring.
Sejumlah anggota MWA yang hadir secara luring, di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Rencananya, pelantikan Rektor baru UGM 2022-2027 akan dilaksanakan pada 27 Mei 2022.
Baca juga: Profil Rachmah Ida, Profesor Studi Media Pertama Indonesia yang Masuk Top 100 Scientist
Berikut profil lengkap Prof Ova Emilia:
Dikutip dari Kompas.com (20/5/2022), Ova Emilia lahir di Yogyakarta, 19 Februari 1964.
Prof Ova merupakan alumni Sarjana di UGM pada 1987.
Ia kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia pada 1990.
Tak cukup sampai gelar S2, Prof Ova berhasil menamatkan pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada 2000.
Pada 2009, ia menyelesaikan pendidikan S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM.
Baca juga: Rekam Jejak Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah: Dekan Termuda FEUI hingga Stafsus SBY