KOMPAS.com - Pemerintah Selandia Baru akan memberikan bantuan 350 dollar Selandia Baru atau sekitar Rp 3.280.000 kepada lebih dari 2 juta orang dewasa berpenghasilan rendah.
Hal itu diberikan pemerintah untuk membantu mereka mengatasi kemungkinan inflasi global.
Sebuah laporan Departemen Keuangan Selandia Baru memperkirakan pengangguran akan mencapai level terendah 3,1 tahun di 2022 sebelum naik menjadi 4,7 persen pada tahun 2026.
Baca juga: Profesor dari Selandia Baru Snorkeling di Atas Gunung Api Tonga, Ini yang Dilihatnya
Laporan tersebut memperkirakan inflasi akan turun dari level tertinggi 30 tahun saat ini di 6,9 persen menjadi 2,2 persen selama empat tahun ke depan.
Pembayaran inflasi sebesar 350 dolar Selandia Baru selama tiga bulan dimulai pada bulan Agustus dan ditargetkan pada setengah dari semua orang dewasa yang berpenghasilan kurang dari 70.000 dolar Selandia Baru per tahun.
Dilansir dari Business Standard, dana tersebut merupakan paket bantuan pemerintah Selandia dari anggaran tahunan negara.
Paket bantuan diberikan ke masyarakat usai Selandia Baru mengalami inflasi tercepat selama 30 tahun terakhir.
Dimana saat ini inflasi tahunan melonjak menjadi 6,9 persen.
Lonjakan inilah yang membuat Departemen Keuangan Selandia merilis sebuah laporan ekonomi negara.
Dalam laporan tersebut mencatat bahwa perekonomian Selandia akan melambat secara nyata mulai tahun 2024 mendatang.
Imbas dari adanya kenaikan suku bunga, pengurangan pengeluaran pandemi pemerintah, serta masalah pasokan yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Dunia Bergejolak, Sri Mulyani Proyeksi Inflasi 2022 Dekati 4 Persen