KOMPAS.com - Masalah kesehatan gigi tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi bisa juga menimpa anak-anak.
Anak-anak yang belum pernah merasakan gigi tanggal alias mereka yang masih memiliki gigi susu juga bisa mengalami kerusakan gigi.
Anda pasti pernah melihat anak kecil yang memiliki gigi hitam, berlubang, bahkan patah.
Berikut penyebab dan cara mengatasinya:
Baca juga: Ingin Gigi Anak Sehat dan Kuat? Hentikan Kebiasaan Buruk Ini
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gigi susu adalah gigi sementara pada manusia atau hewan mamalia muda yang nanti akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap (disebut gigi susu karena warnanya putih seperti susu)
Gigi ini sudah tertanam di bawah gusi bayi sejak mereka lahir, meski ketika itu bayi nampak tidak memilikinya.
Dikutip dari News Medical, total gigi susu adalah 20 buah, baik yang ada di rahang atas maupun rahang bawah.
Mereka akan muncul perlahan ketika bayi berusia beberapa bulan dan akan muncul semuanya ketika anak mencapai usia kisaran 2,5-3 tahun.
Urutan tumbuhnya sebagai berikut:
Baca juga: Tanda-tanda Bayi akan Tumbuh Gigi, Mitos dan Penanganan yang Benar
Salah satu penyebab rusaknya gigi susu yang paling umum adalah akibat dari bayi atau anak yang terbiasa minum minuman manis dari dot atau botol.
Penyebab kerusakan gigi yang satu ini dikenal sebagai sindrom botol.
Jika terpapar cairan manis dalam waktu yang lama, misalnya si anak rutin meminum susu formula, jus, atau minuman rasa-rasa lain menggunakan dot atau botol dalam waktu sekian lama, maka gigi susu rentan terjadi kerusakan.
Baca juga: Tips Memilih Mainan untuk Anak
Satu cara mencegah gigi susu rusak adalah menghindari memberi susu atau minuman manis lainnya menggunakan botol ketika anak akan tertidur.
Cara ini terdengar mudah, tetapi bagi anak yang sudah terbiasa tidur dengan dot susu dari botol, tentu membutuhkan kesabaran dan ketelatenan ekstra dari orang tuanya.
Dikutip dari Kids Healthy Teeth, cara kedua untuk mencegah terjadinya kerusakan pada gigi susu adalah menjaga kebersihannya.
Sama seperti menjaga kebersihan gigi permanen pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, sikatlah gigi secara rutin dan menyeluruh menggunakan air bersih juga pasta gigi.
Pasta gigi di sini tentu pasta gigi yang sesuai dengan usia anak.
Pastikan semua bagian terjangkau dan tidak ada lagi sisa makanan atau minuman manis yang tertinggal di sana.
Baca juga: Mengenal Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasi Gigi Kuning
Meski masih gigi sementara, ternyata jika gigi susu rusak memiliki banyak dampak bagi anak dan bagi gigi permanen yang akan tumbuh setelahnya.
Pertama, rusaknya gigi susu dapat menghambat kemampuan anak untuk bisa makan secara normal yang pada akhirnya dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Kedua, anak akan kesulitan mengunyah atau mengonsumsi makanan saat giginya tidak utuh.
Selanjutnya, kemampuan berbicara anak juga bisa dipengaruhi dari bagaimana kondisi gigi susunya.
Terakhir, gigi susu yang membusuk dapat merusak gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.