Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak jika Pertalite, Solar, Elpiji, dan Listrik Naik? Ini Kata Ekonom

Kompas.com - 15/04/2022, 17:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana menaikkan tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada acara Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).

Dikutip dari kompas.com (13/4/2022), rencana kenaikan beberapa komoditas tersebut merupakan strategi pemerintah untuk menghadapi kenaikan harga minyak dunia.

Nantinya pemerintah akan melakukan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang dalam mengurangi tekanan APBD dan menjaga inflasi ekonomi.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM khususnya pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Lantas, apa dampaknya jika pemerintah menaikkan tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar?

Baca juga: Ramai soal Harga Pertalite dan Solar Disebut Akan Naik, Ini Kata Pertamina

Terjadinya inflasi

Ekonom Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin mengatakan kenaikan tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar akan mengakibatkan inflasi.

Hal ini berbeda dengan dengan kenaikan BBM jenis Pertamax yang sebelumya sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

"Kemarin menaikkan Pertamax tidak mempengaruhi inflasi, karena Pertamax dipakai pemiliki kendaraan yang relatif punya kemampuan bayar," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Akan tetapi jika tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar yang mengalami kenaikan maka dipastikan harga barang secara umum juga akan mengalami kenaikan.

Karena kenaikan harga komodias tersebut mempengaruhi semua lapisan masyarakat secara langsung.

Misalkan untuk konsumsi BBM jenis Pertalite saja masyarakat yang mengonsumsinya sekitar 75 persen dari jumlah konsumsi BBM nasional.

"Inflasi itu kan kenaikan harga secara umum. Karena kalo bahan bakar yang dibutuhkan kaya kendaraan bisnis, truk, pengangkut barang segala macem itu naik otomatis harga barang juga naik. Listrik juga, listrik dibutuhkan perusahaan, industri, rumah tangga juga," ungkap Eddy.

Nantinya, jika inflasi mengalami kenaikan maka efeknya akan merembet ke berbagai aspek.

Baca juga: Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU Usai Harga Pertamax Naik, Ini Kata Pertamina

Tingkat inflasi

Menurut data bulan Maret 2022, tingkat inflasi di Indonesia berada di angka 2,6 persen year on year (Maret 2022 dibanding Maret 2021). Angka tersebut masih ideal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com