Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Resmi ASEAN Melayu atau Indonesia, Mana Lebih Layak?

Kompas.com - 16/04/2022, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyerukan untuk melakukan aksi bela bahasa Indonesia dan mendukung gerakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua ASEAN.

Seruan tersebut, menyusul penolakan Nadiem akan permintaan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua dari ASEAN.

Bahasa Indonesia lebih layak untuk dijadikan bahasa resmi ASEAN,” seru Nadiem, dikutip dari unggahan akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) pada Kamis (14/5/2022).

Alasan mengapa Bahasa Indonesia dinilai lebih pantas adalah karena bahasa ini merupakan terbesar di Asia Tenggara dengan persebaran mencakup 47 negara.

Terdapat 428 lembaga di seluruh dunia menyelenggarakan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), yakni program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penutur asing.

Selain alasan di atas, bahasa Indonesia juga telah menjadi mata kuliah di sejumlah kampus dunia.

Mana lebih layak untuk bahasa resmi ASEAN, Bahasa Indonesia atau Melayu?

Begini pandangan ahli:

Baca juga: Alasan Nadiem Tolak Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN: Bahasa Indonesia Terbesar di Asia Tenggara

Pandangan pakar

Pakar BIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kundharu Saddhono menyatakan ketidaksetujuan terhadap usulan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua.

Pasalnya, dilihat dari syarat-syarat bahasa internasional, bahasa Indonesia jauh lebih unggul dibanding bahasa Melayu.

“Memang kalau kita lihat kaitannya dengan syarat-syarat bahasa internasional, bahasa Indonesia jauh lebih unggul daripada bahasa Melayu,” ujar Kundharu, dilansir dari laman UNS, (14/5/2022).

Kundharu menyoroti tiga hal mengapa bahasa Indonesia lebih layak menjadi bahasa resmi kedua ASEAN.

Pertama, penutur bahasa Indonesia masih lebih banyak dari bahasa Melayu.

Sebab, bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bagi seluruh rakyat Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 270 juta.

Kedua, Kundharu menuturkan, terdapat ratusan lembaga yang menyelenggarakan program BIPA di luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com