KOMPAS.com - Buah kurma banyak dikonsumsi untuk buka puasa atau selama bulan Ramadhan.
Kurma, buah yang berasal dari Timur Tengah diketahui punya banyak kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga: 7 Manfaat Kurma untuk Kesehatan Otak hingga Tulang
Ahli Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Toto Sudargo mengatakan bahwa kandungan gula yang terkandung dalam kurma dapat menghasilkan tenaga yang besar.
Bahkan, kurma juga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes yang notabenya menghindari segala bentuk kandungan gula.
"Gula pada kurma itu tersimpan dalam serat menghasilkan tenaga yang cukup besar. Bahkan kurma itu bisa dikonsumsi oleh seorang penderita diabetes," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Toto menjelaskan, gula yang terkandung di dalam kurma adalah gula polisakarida yang baik dikonsumsi tubuh. Sering juga disebut kurma memiliki gula kompleks.
Sehingga Toto menyarankan untuk mengkonsumsi kurma ketika buka puasa, karena kandungan gula kompleksnya.
"Jika kurma itu dikonsumsi buka puasa itu justru saya sarankan untuk buka pertama adalah kurma dulu karena gulanya gula kompleks," ujarnya.
Kandungan gula pada kurma berbeda dengan gula pasir atau gula kelapa yang memiliki kandungan gula monosakarida.
Gula kompleks pada kurma tidak akan membuat risiko terkena diabetes.
"Tapi kalo gula kompleks misalnya nasi itu kompleks sehingga dimakan berapapun tidak beresiko diabetes," ucap Toto.
Baca juga: 8 Jenis Kurma Lezat dari Berbagai Negara
Efek yang akan didapat seseorang ketika mengkonsumsi kurma saat buka puasa adalah dapat mencegah peningkatan tekanan darah.
Selain itu, kurma dapat menjadi sumber tenaga selepas berpuasa sepanjang hari dan melancarkan peredaran darah.
"Lalu berikutnya ternyata bisa membantu sumber tenaga berikutnya ternyata karena gulanya gula kompleks sehingga dia melancarakan peredaran darah cukup baik," jelas Toto.
Semua orang dapat mengkonsumsi buah kurma, karena belum ada berita seseorang yang alergi terhadap kurma.
Baca juga: Apakah Kurma Aman untuk Diabetes?
Menurut Toto, biasanya kurma dijadikan sebagai makanan pembuka seperti buah lainnya ketika berbuka puasa.
"Tidak ada masalah kurma dikonsumi berapapun, yang jelas tidak berbahaya," ungkapnya.
Kurma juga merupakan buah yang awet untuk disimpan, karena memiliki tingkat kematangan yang sempurna dan sulit untuk busuk.
Hal ini berbeda dengan buah apel atau anggur yang ketika melewati masa-masa matang akan langsung busuk.
Setelah mengkonsumsi kurma, Anda juga dapat langsung melakukan aktivitas makan besar, karena menurut Toto hal tersebut bukanlah masalah.
"Jadi jarak makan buah atau kurma dengan makan besar itu enggak ada masalah jadi tidak ada aturan berapa menit. Selama konsumen enjoy enggak ada masalah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.