Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 4 April: Kasus Tertinggi di China sejak Februari 2020

Kompas.com - 04/04/2022, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak negara mulai menghapus aturan pembatasan seiring kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Senin (4/4/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 491.562.847
  • Meninggal: 6.175.764
  • Sembuh: 426.459.195

Selain itu, ada 58.927.888 kasus aktif, dengan perincian 58.872.192 (99,9 persen) dalam kondisi sedang dan 55.696 (0,1 persen) kondisi kritis.

Baca juga: Mendagri: Kasus Covid-19 Rendah Bukan Berarti Pandemi Sudah Hilang

Kasus Covid-19 di Indonesia

Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia juga terus menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Minggu (3/4/2022), Indonesia melaporkan 1.933 kasus Covid-19.

Tren penurunan juga terjadi pada angka kematian akibat Covid-19. Terbaru, sebanyak 47 kematian dilaporkan.

Pemerintah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang meninggal belum mendapatkan vaksin lengkap dan memiliki komorbid.

Berikut perincian total seluruh kasus yang sudah dilaporkan hingga Sabtu:

  • Kasus positif: 6.019.981
  • Meninggal: 155.288
  • Sembuh: 5.786.703

Selain itu, Indonesia saat ini juga mencatatkan 95.990 yang tersebar di semua daerah.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Penuaan Dini, Kok Bisa?

Kasus Covid-19 tertinggi di China sejak awal 2020

Pada Minggu, China melaporkan total 13.287 kasus harian Covid-19, tertinggi sejak Februari 2020, dengan mayoritas berada di Provinsi Jilin dan Shanghai.

Shanghai, rumah dari 25 juta orang, melakukan pengujian antigen di seluruh kota pada Minggu dan pengujian asam nukleat massal pada Senin (4/4/2022).

"Tugas utamanya adalah untuk sepenuhnya menghilangkan titik risiko dan memutus rantai penularan," kata inspektur dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai, Wi Qianyu, dikutip dari Channel News Asia.

Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan juga mendesak Shanghai untuk "membuat langkah tegas dan cepat" guna mengekang pandemi.

Baca juga: Jungkook Sembuh dari Covid-19, BTS Tampil Lengkap di Grammy Awards

Kota itu telah berusaha untuk menghentikan wabah dengan memberlakukan penguncian dua tahap.

Selain itu, Shanghai juga mendorong pabrik untuk menghentikan operasi dan menyebabkan kemacetan parah di pelabuhan.

Jalan-jalan Shanghai sepi pada hari ketika penguncian di seluruh kota berlanjut.

Hampir 70 persen dari beban kasus infeksi nasional ditemukan dari pengujian massal 25 juta penduduk Shanghai.

Akan tetapi, otoritas kota telah mengakui bahwa mereka sedang berjuang untuk menahan wabah itu, dengan ribuan orang sekarang dikarantina negara.

Kemarahan meningkat di antara penduduk atas penguncian yang awalnya direncanakan hanya berlangsung selama empat hari, tetapi sekarang tampaknya akan berlarut-larut selama beberapa hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com