Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sir Isaac Newton dan Berbagai Penemuannya

Kompas.com - 24/03/2022, 09:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sir Isaac Newton memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang ilmu pengetahuan selama hidupnya.

Dia menemukan kalkulus dan memberikan pemahaman yang jelas tentang optik.

Tetapi karyanya yang paling signifikan berkaitan dengan gaya, khususnya pengembangan hukum gravitasi universal dan hukum geraknya.

Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857

Siapa Sir Isaac Newton?

Dikutip dari laman NASA, Isaac Newton lahir pada 1643 di Woolsthorpe, Inggris.

Ayahnya adalah seorang petani dan tidak berpendidikan yang meninggal 3 bulan sebelum Newton lahir.

Ibu Newton menikah lagi lalu meninggalkan Newton bersama neneknya.

Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020

Newton bersekolah di sekolah Free Grammar.

Meskipun Newton tidak unggul di sekolah, dia mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Trinity College Cambridge. Di sana dia ingin belajar hukum.

Ibunya menolak untuk membiayai pendidikannya, sehingga selama kuliah Newton bekerja sebagai pembantu untuk membiayai hidupnya.

Newton juga membuat jurnal yang dapat mengekspresikan ide-idenya tentang berbagai topik.

Baca juga: Viral Video Sepeda Lebih Kencang Tanpa Dikayuh, Ini Penjelasan Ahli Fisika

 

Awal mula tertarik pada matematika

Catatan Isaac Newton yang hampir hangus terbakar dilelang. Catatan ini menyinggung tentang Piramida Giza hingga kiamat dunia.(Isaac Newton/Sotheby's via Science Alert Catatan Isaac Newton yang hampir hangus terbakar dilelang. Catatan ini menyinggung tentang Piramida Giza hingga kiamat dunia.

Dia tertarik pada matematika setelah membeli sebuah buku di sebuah pameran dan tidak memahami konsep matematika yang terkandung di dalamnya.

Newton lulus dengan gelar sarjana pada 1665.

Pendidikannya terganggu oleh wabah. Trinity College ditutup karena penyakit yang sangat menular dan mematikan. Newton pun pulang.

Baca juga: Mengenal Al Khawarizmi, Pakar Matematika Muslim Pelopor Aljabar dan Algoritma

Selama waktu inilah Newton mulai mengejar ide-idenya sendiri tentang matematika, fisika, optik, dan astronomi.

Pada 1666, dia telah menyelesaikan pekerjaan awalnya tentang 3 hukum gerak.

Universitas dibuka kembali dan Newton mengambil beasiswa untuk mendapatkan gelar masternya.

Seiring berjalannya waktu, Newton menyelesaikan karyanya tentang gravitasi universal, difraksi cahaya, gaya sentrifugal, gaya sentripetal, hukum kuadrat terbalik, benda bergerak, dan variasi pasang surut karena gravitasi.

Baca juga: Matematika Trending di Twitter, Bagaimana Sejarahnya?

Newton mengalami gangguan saraf

Kartun yang mengilustrasikan awal mula teori gravitasi oleh Isaac Newton.WIKIPEDIA/Alexander Borek Kartun yang mengilustrasikan awal mula teori gravitasi oleh Isaac Newton.

Fisiknya yang kuat membuat Newaton memimpin dalam penelitian ilmiah. Tapi pada 1679 pekerjaannya terhenti setelah dia mengalami gangguan saraf.

Setelah sembuh, Newton kembali ke universitas. Di sana dia memimpin serangan dari Raja James II terhadap universitasnya.

Raja hanya menginginkan umat Katolik Roma untuk menduduki posisi kekuasaan di pemerintahan dan akademisi. Newton menentang raja.

Ketika William of Orange mengusir James dari Inggris, Newton terpilih menjadi anggota Parlemen. Selama di London dia menjadi lebih terpesona dengan kehidupan politik daripada kehidupan penelitian.

Setelah mengalami gangguan kedua pada 1693 Newton pensiun dari penelitian. Newton meninggal pada 1727.

Baca juga: Mengenang Albert Einstein dan Perjalanan Hidupnya...

Hukum Gerak Isaac Newton

Dilansir dari Space, 25 Januari 2022, karya Newton yang paling terkenal datang dengan publikasi "Philosophiae Naturalis Principia Mathematica" (Prinsip Matematika Filsafat Alam).

Itu sering disebut Principia.

Prinsip itu membahas tentang 3 hukum gerak untuk alam semesta.

1. Hukum I Newton

Prinsip pertama menjelaskan bagaimana benda bergerak dengan kecepatan yang sama kecuali ada gaya luar yang bekerja padanya.

Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan atau mengubah gerakan.

Jadi, sebuah benda yang duduk di atas meja tetap berada di atas meja sampai sebuah gaya (dorongan tangan atau gravitasi) bekerja pada benda itu.

Demikian pula, sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang sama kecuali jika berinteraksi dengan gaya lain, seperti gesekan.

Baca juga: Sejarah Alexandria, Kota Peradaban dan Ilmu Pengetahuan di Mesir

2. Hukum II Newton

Bunyi Hukum II NewtonKompas.com/SILMI NURUL UTAMI Bunyi Hukum II Newton

Hukum gerak keduanya memberikan perhitungan tentang bagaimana gaya berinteraksi.

Gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan massa benda dikalikan percepatan yang dialaminya.

3. Hukum III Newton

Hukum III Newton menyatakan bahwa untuk setiap aksi di alam, ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.

Jika satu benda memberikan gaya pada benda kedua, maka benda kedua memberikan gaya dengan kekuatan yang sama pada benda pertama, dengan arah yang berlawanan.

Dari semua prinsip itu, Newton menghitung hukum gravitasi universal.

Baca juga: Mengenal Gravitasi, Manfaatnya hingga Bisakah Hilang dari Bumi?

Dia menemukan bahwa ketika dua benda bergerak lebih jauh dari satu sama lain, gaya tarik gravitasi di antara mereka berkurang dengan kebalikan dari kuadrat jarak.

Jadi, jika jarak benda dua kali lebih jauh, gaya gravitasi hanya seperempat lebih kuat. Jika jaraknya tiga kali lipat, itu hanya sepersembilan dari kekuatan sebelumnya.

Hukum-hukum ini membantu para ilmuwan memahami lebih banyak tentang pergerakan planet-planet di tata surya, dan Bulan di sekitar Bumi.

Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?

Newton dan pohon apel

Sebuah ilustrasi newton berada di atas roket.Steve Glaveski Sebuah ilustrasi newton berada di atas roket.

Sebuah mitos populer berkembang bersama kisah Newton.

Diyakini bahwa sebuah apel yang jatuh dari pohon mengenai Newton telah membawanya ke teori gravitasi. Tapi sejarawan meragukan hal tersebut.

Salah satu alasan mengapa cerita ini mendapat pijakan dalam pemahaman populer adalah karena ini adalah anekdot yang tampaknya dibagikan oleh Newton sendiri.

"Menjelang akhir hayatnya, Newton menceritakan anekdot apel sekitar empat kali, meskipun baru menjadi terkenal pada abad kesembilan belas," tulis Patricia Fara, sejarawan sains di Universitas Cambridge.

Tampaknya lebih mungkin bahwa Newton menggunakan cerita itu sebagai sarana untuk menghubungkan konsep dampak gravitasi pada benda-benda di Bumi dengan dampaknya pada benda-benda di luar angkasa untuk audiens kontemporernya.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Beberapa Orang Lemah dalam Matematika

Penemuan-penemuan Isaac Newton

Saat cuti selama 2 tahun dari kuliahnya, Isaac terus meneliti tentang optik, menggunakan prisma untuk memisahkan cahaya putih.

Dia menjadi orang pertama yang berpendapat bahwa cahaya putih adalah campuran dari banyak jenis sinar, bukan satu kesatuan.

Newton terus bekerja dengan cahaya dan warna selama beberapa tahun dan menerbitkan temuannya di "Opticks" pada 1704.

Karena terganjal masalah teleskop pada saat itu, dia membuat teleskopnya sendiri, yaitu teleskop pemantul. Teleskop itu menyajikan gambar yang lebih tajam daripada teleskop pembiasan saat itu.

Baca juga: Mengenal Teropong Bintang: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerja Teleskop

Selain itu, sebagai seorang mahasiswa dia mempelajari teks matematika paling maju pada masanya. Akhirnya dia membuat dasar kalkulus diferensial dan integral.

Dia menggabungkan banyak teknik yang sebelumnya dianggap terpisah, seperti mencari luas, garis singgung, dan panjang kurva.

Newton menulis De Methodis Serierum et Fluxionum pada 1671, tetapi sayangnya tidak dapat menemukan penerbit.

Newton juga membentuk metode ilmiah yang kohesif, untuk digunakan lintas disiplin.

Eksplorasi sains sebelumnya bervariasi tergantung pada bidangnya. Newton menetapkan format yang ditetapkan untuk eksperimen yang masih digunakan sampai sekarang.

Baca juga: Melihat Kecanggihan Teleskop James Webb yang Akan Diluncurkan NASA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com