Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes akibat Depresi, Apa Kata Psikolog?

Kompas.com - 22/03/2022, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ibu berinisial KU (35) asal Brebes, Jawa Tengah, tega menganiaya ketiga anaknya, hingga menyebabkan salah satu di antaranya meninggal dunia.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (21/3/2022), korban meninggal merupakan anak kedua pelaku yang berusia 7 tahun, ia ditemukan dengan luka di bagian leher.

Sementara itu, 2 anak yang selamat adalah anak sulung dan bungsu yang masing-masing berusia 10 dan 4,5 tahun. Meski selamat, kedua anak luka di leher dan dada.

Ketika diperiksa polisi, sang ibu beralasan ingin menyelamatkan anaknya dan tidak ingin mereka merasakan apa yang saat ini dijalaninya.

"Saya cuman mau tobat, sebelum saya mati. Saya cuman mau menyelamatkan anak-anak biar enggak dibentak-bentak,” ungkap KU di balik jeruji tahanan, terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Lantas, bagaimana tanggapan ahli dari sisi psikologi?

Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes, Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Tanggapan psikolog

Psikolog dari Ohana Space Maria Puspita menyebut, seorang perempuan yang sudah berkeluarga memang rawan menderita depresi, akibat permasalahan kompleks yang menderanya.

Ada beragam masalah yang harus dihadapi sebagai sepasang suami istri. Terlebih, jika dalam rumah tangga tersebut sudah terdapat anak.

"Perlu dipahami kondisi individu tersebut. Tekanan dan situasi apa saja yang ia miliki. Misalnya apakah individu tersebut siap secara fisik maupun mental untuk menikah dan memiliki anak. Ketidaksiapan dari individu bisa menimbulkan tekanan ketika ia menjalani peran-perannya pada saat menikah dan memiliki anak," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Maria menjelaskan, perempuan ketika sudah berkeluarga dan memiliki anak akan menjalankan peran yang ganda, bahkan lebih dalam waktu yang bersamaan.

Mulai dari peran istri, ibu, anggota masyarakat, hingga pekerja (jika memang bekerja).

"Peran ganda yang dimiliki perempuan ini dapat menambah tekanan yang berpengaruh pada kondisi psikologisnya," kata Maria.

Menanggung beban berat, tetapi tidak jarang mereka urung mendapatkan dukungan orang-orang terdekatnya, misalnya suami, orang tua/mertua, tetangga, dan lain sebagainya.

Tidak adanya dukungan ini bisa membuat tekanan yang dirasakan oleh dia menjadi lebih berat dari yang semestinya.

Kondisi ini bisa membuat mentalnya jatuh, ia akan merasa sendiri dalam kondisi yang berat dan tidak ada pihak yang menguatkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com