KOMPAS.com - Update corona di Indonesia dan sejumlah negara di dunia pada Senin (4/3/2022).
Berdasarkan data Worldometer, Senin (14/3/2022), jumlah kasus Covid-19 secara global hingga saat ini adalah:
Baca juga: Nias 2 Kali Diguncang Gempa, Ini Penjelasan BMKG Terkait Penyebabnya
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan tajam. Dari sebelumnya 40.920 kasus di awal Maret 2022, kini dari laporan terakhir Minggu (13/3/2022), kasus positif berjumlah 11.585 kasus.
Dengan penambahan kasus-kasus itu, maka secara akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai:
Tren penurunan masih berlanjut, 11 ribu kasus baru Covid-19 dilaporkan hari ini, dengan hanya 3 provinsi yang catatkan 4 digit kasus harian.
Kasus aktif juga melanjutkan konsistensi turun, dan kini di bawah 350 ribu. pic.twitter.com/mx637wWj2h
— perupadata (@perupadata) March 13, 2022
Dari jumlah 11.585 kasus tersebut, hanya 3 provinsi yang catatkan 4 digit kasus harian, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Baca juga: Nias 2 Kali Diguncang Gempa, Ini Penjelasan BMKG Terkait Penyebabnya
Dilansir dari Japan Times, Minggu (13/3/2022), berapa prefektur yang saat ini sedang diterapkan kondisi darurat adalah Tokyo, Osaka, dan Aichi.
Pencabutan aturan ini didasari atas terus menurunnya angka kasus infeksi di negara itu dalam sepekan terakhir.
"Dalam rangka keluar dari gelombang infeksi keenam, penting untuk mempertimbangkan tindakan pencegahan sembari menyeimbangkannya dengan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kondisi darurat saat ini masih berlaku dan akan kedaluwarsa pada 21 Maret 2022.
Beberapa aturan Covid-19 di Jepang adalah pembatasan jam operasional restoran dan bar, serta pelarangan penjualan minuman beralkohol.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di laman medRxiv, menyebut Deltacron, atau varian Covid-19 yang merupakan campuran dari varian Delta dan Omicron, saat ini sudah ada di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari Fortune, Senin (14/3/2022).
Setidaknya, ada dua kasus teridentifikasi oleh laboratorium yang ada di California sejak Januari lalu.
Kasus itu ditemukan saat laboratorium melakukan pengujian terhadap 30.000 sampel positif Covid-19 yang berasal dari AS.
Kombinasi antara Delta dan Omicron ini memang jarang ditemukan, namun jika pun ini terjadi belum ada bukti bahwa Deltacron akan menyebar lebih cepat jika dibandingkan dengan Omicron.
Baca juga: 5 Fakta Deltacron, Varian Corona Disebut Gabungan Delta dan Omicron
Kementerian Kesehatan Saudi Arabia mengakhiri update data kasus Covid-19 di negara itu, setelah sebagian besar tindakan pencegahan sudah dicabut di negara tersebut.
Dalam konferensi pers terakhir yang digelar, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammed Al-Abd Al-Aly dan Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Letkol Talal Al-Shalhoub berterima kasih kepada segenap pihak yang telah mengambil bagian dalam penananganan pandemi selama 2 tahun terakhir.
Mereka berterima kasih kepada masyarakat atas kesadaran dan partisipasinya dalam melaksanakan tindakan pencegahan, mulai dari taat protokol kesehatan, vaksin, dan lain-lain.
Pemerintah juga menyampaikan terima kasih kepada media yang selama ini telah memberitakan perkembangan pandemi di Arab Saudi sehingga semua informasi dapat disebarluaskan dan diterima oleh masyarakat.
"Kerajaan hampir mengatasi pandemi sepenuhnya, berkat perluasan dalam upaya imunisasi dan peningkatan program kesadaran masyarakat," kata Al-Aly, dikutip dari Arab News.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.