Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Rumah Sakit Bersalin di Ukraina, Rusia Menuai Kecaman

Kompas.com - 10/03/2022, 12:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan udara Rusia menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022).

Sebelumnya, invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022) hingga Sabtu (10/3/2022) dan masih terus berlanjut.

Dalam insiden tersebut, pejabat Ukraina telah mengonfirmasi terdapat 17 orang yang terluka. Serangan tersebut juga menghancurkan sebagian besar bangunan rumah saktit.

Polisi dan tentara Ukraina kemudian datang dan mengevakuasi korban yang berada di lokasi.

Dilansir dari Time, sewaktu evakuasi dilakukan, terlihat wanita hamil dengan darah di tubuhnya berada di atas tandu. Sedang wanita lain meratap sambil memeluk anaknya.

Baca juga: Apa Arti Huruf Z yang Jadi Simbol Dukungan Invasi Rusia ke Ukraina?

Respons terkait serangan 

Serangan udara Rusia yang menghancurkan rumah sakit bersalin tersebut menuai protes dan kecaman dari berbagai kalangan.

Pejabat Tinggi Polisi Regional Ukraina, Volodymir Nikulin, mengutuk serangan Rusia tersebut. Dia menyebut bahwa Rusia melakukan kejahatan besar.

"Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apapun," katanya.

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuliskan lewat akun Twitternya bahwa serangan tersebut merupakan sebuah kekejaman.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson merespot twit dari Zelenskyy dengan mengatakan bahwa Presiden Vldimir Putin akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang mengerikan.

“Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan yang rentan dan tidak berdaya,” ungkap PM Inggris tersebut.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?

Gencatan senjata

Pihak berwenang sementara melakukan gencatan senjata pada Rabu pagi waktu setempat, agar ribuan warga sipil dapat melarikan diri dari kota-kota yang dibombardir.

Kota-kota yang dibombardir oleh militer Rusia yakni sekitar Kyiv, Mariupol, Enerhodar, Volnovakha di Selatan, Izyum di timur, dan Sumy di timur laut.

Belum dipastikan apakah warga sipil dapat meninggalkan kota-kota tersebut, tetapi terlihat orang-orang sipil yang berasal dari pinggiran Kyiv mulai memasuki ibu kota Ukraina tersebut.

Dari Kyiv pengungsi berencana untuk naik kereta api menuju ke wilayah barat Ukraina yang tidak diserang oleh Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com