Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Mengapa Saya Menolak Diwujudkannya Gagasan Presiden Tiga Periode

Kompas.com - 09/03/2022, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HAI, apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik karena baiknya kondisi kesehatan.

Bersamaan dengan sejumlah pelonggaran karena turunnya status kegentingan yang disebabkan pandemi, kita bisa beraktivitas lebih luas hari-hari ini.

Keluasan kemungkinan aktivitas itu memunculkan banyak ide, banyak gagasan.

Masa-masa yang mulai longgar ini jadi kesempatan untuk menguji banyaknya ide dan gagasan itu.

Mumpung longgar, ide dan gagasan, juga ide dan gagasan nget-ngetan (tidak baru-baru amat karena pernah dan berkali-kali dilontarkan) digelontorkan.

Salah satu ide dan gagasan itu adalah perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Bukan ide dan gagasan baru sebenarnya. Ide ini jadi pergunjingan saat kemenangan periode kedua ada di genggaman dan mulai terbuka dilontarkan, Desember 2019.

Karena sejak dimunculkan mendapat penolakan, ide dan gagasan ini dicarikan celahnya agar mendapat penerimaan. Setidaknya dipercakapkan.

Masa-masa longgar kali ini jadi kesempatan bagi pemilik ide dan gagasan nget-ngetan untuk tampil ke permukaan.

Untuk ide dan gagasan nget-ngetan ini, pelontar ide dan gagasan tanpaknya sedang tersenyum dan mulai bertepuk tangan.

Penolakan untuk ide dan gagasan yang semula sangat keras mulai bisa dilunakkan.

Presiden yang diiming-imingi tiga periode jabatan berubah responsnya dari waktu ke waktu dan itu terungkap dalam perkataan.

Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan tentang perkembangan kasus COVID-19 khususnya varian Omicron di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.
ANTARA FOTO/Biro Pers Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan tentang perkembangan kasus COVID-19 khususnya varian Omicron di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.
Kita tengok respons Presiden Joko Widodo pada 2 Desember 2019, saat ide dan gagasan ini pertama dikemukakan.

Saat itu, Jokowi berujar, "Yang ngomong presiden itu tiga periode artinya (ada) tiga (kemungkinan). Satu, ingin mengampar muka saya. Kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Ketiga, ingin menjerumuskan. Itu saja."

Harapan mereka yang mabuk kemenangan untuk ide dan gagasan perpanjangan masa jabatan pupus karena respons yang demikian lantang.

Tahun 2020, saat pandemi datang dan kita tidak tahu bagaimana menghadapi situasi, ide dan gagasan ini tidak terdengar.

Setahun penuh, tenaga dan pikiran kita curahkan untuk mengatasi pandemi. Politik tidur nyenyak karena sadar tidak banyak bergunanya kekuasaan.

Maret 2021, saat vaksin mulai diberikan dan sitausi sedikit lebih terkendali, ide dan gagasan presiden tiga periode kembali dikemukan.

Dalam suasana sedikit longgar karena pandemi lebih bisa ditangani, pada 15 Maret 2021, Presiden Jokowi membuat pernyataaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com