Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rusia ke Ukraina Berpotensi Jadi Perang Dunia III, Indonesia Bisa Apa?

Kompas.com - 25/02/2022, 21:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan Rusia terhadap Ukraina dikhawatirkan dapat bereskalasi menjadi perang dunia (PD) III atau World War 3 (WW3).

Kekhawatiran itu diungkapkan oleh sejumlah warganet di media sosial. Salah satunya akun Twitter ini.

"Apakah invasi Rusia ke Ukraina bisa memicu Perang Dunia 3?," demikian tulis pemilik akun, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Ukraina Trending di Twitter, Ini Alasan Rusia Lancarkan Perang

Hal yang sama juga dituliskan akun Twitter ini.

"Apakah perang Rusia & Ukraina akan jadi pemicu perang dunia ke-3..? Kalo bisa sih jangan dulu perang dong, mau nyairin dulu JHT," tulis pemilik akun.

Diketahui, pada Kamis (24/2/2022), Rusia melancarkan serangan militer khusus di wilayah Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina

Lantas, apakah serangan Rusia terhadap Ukraina akan bereskalasi menjadi perang dunia (PD) III atau World War 3 (WW3)?

Berpotensi jadi perang dunia III

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai, invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina bisa memicu perang dunia III.

"Operasi militer yang dilancarkan oleh Rusia dan serangan balik oleh Ukraina berpotensi untuk bereskalasi menjadi PD III," ujar dia, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022) sore.

Menurut Hikmahanto, Indonesia dapat mengambil peran dalam meredam gejolak yang terjadi, yakni melalui Majelis Umum (MU) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

Sebab, menurut dia, pemberian sanksi ekonomi dari negara-negara Eropa Barat dan AS ke Rusia tidak akan berdampak lebih.

"Sanksi tersebut tidak akan efektif karena tiga alasan. Pertama, sanksi ekonomi baru akan terasa di level masyarakat Rusia dan para elit dalam waktu 6 bulan bahkan satu tahun ke depan," terang Hikmahanto.

Baca juga: Serangan Rusia Ke Ukraina, Siapa Negara Pendukung Mereka?

Prajurit Ukraina duduk di atas kendaraan lapis baja pengangkut personel yang mengemudi di jalan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Kamis (24/2/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu Tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah dilihat.AP PHOTO/VADIM GHIRDA Prajurit Ukraina duduk di atas kendaraan lapis baja pengangkut personel yang mengemudi di jalan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Kamis (24/2/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu Tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah dilihat.

Jalan damai melalui Dewan Keamanan PBB akan sulit

Alasan kedua, imbuhnya, Rusia harus dibedakan dengan Iran ataupun Korea Utara yang masih sangat bergantung pada banyak negara.

Ketiga, Rusia akan dibantu oleh sekutu-sekutunya, bahkan oleh China yang melihat potensi keuntungan secara finansial.

Hikmahanto mengatakan, penyelesaian melalui Dewan Keamanan (DK) PBB pun tidak akan membuahkan hasil mengingat di dalam DK PBB ada Rusia yang merupakan anggota tetap yang memiliki hak veto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com