Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Trending di Twitter, Ini Alasan Rusia Lancarkan Perang

Kompas.com - 24/02/2022, 14:51 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Hal ini menandai dimulai serangan pasukan Rusia ke wilayah Ukraina.

Akibat operasi militer Rusia di Ukraina, kata kunci atau keyword soal Ukraina sempat menduduki peringkat pertama trending topic Twitter di Indonesia dengan lebih dari 161.000 twit hingga Kamis (24/2/2022) pukul 14.30 WIB.

Dari pantauan Kompas.com, kata kunci tersebut digunakan warganet untuk mengungkapkan keprihatinan yang terjadi di Ukraina.

Baca juga: Hubungan AS-Rusia Memanas, Begini Perbandingan Militer Keduanya

Baca juga: Mengenal Vaksin Sputnik V Buatan Rusia yang Dapat Izin Penggunaan Darurat BPOM

Alasan Rusia menyerang Ukraina

Dilansir dari Kompas.com (24/2/2022), dalam pidato yang disiarkan di TV Pemerintah Rusia, Putin mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain mempertahankan diri dari ancaman Ukraina modern.

Rusia akan merespons jika ada kekuatan eksternal yang mencoba mengganggu dan akan mencoba melakukan demiliterisasi serta menghilangkan pengaruh Nazi di Ukraina.

"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan eksis dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern," ucap Putin.

Baca juga: Profil Yuri Gagarin, Kosmonot yang Patungnya Jadi Simbol Persahabatan Indonesia-Rusia

Pernyataan itu muncul setelah Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia menempatkan 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Dan juga separatis yang didukung Rusia meminta bantuan militer kepada Putin.

Separatis pro Rusia di Ukraina meminta bantuan militer untuk melawan apa yang meraka katakan sebagai agresi Ukraina yang berkembang. Namun, Kiev membantas agresi semacam itu.

"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan berada pada hati nurani rezim yang berkuasa di Ukraina," kata Putin kepada TV pemerintah.

"Semua orang harus percaya serangan langsung ke negara kita akan menyebabkan kekalahan dan konsekuensi yang mengerikan bagi setiap agresor potensial," lanjutnya.

Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...

Terjadi ledakan di beberapa wilayah Ukraina

Asap membubung usai ledakan di desa Novohnativka, wilayah Donetsk, tak jauh dari pos militer Ukraina di garis depan melawan separatis yang didukung Rusia, Sabtu (19/2/2022).AFP/ANATOLII STEPANOV Asap membubung usai ledakan di desa Novohnativka, wilayah Donetsk, tak jauh dari pos militer Ukraina di garis depan melawan separatis yang didukung Rusia, Sabtu (19/2/2022).

Masih dari Kompas.com, suara ledakan sudah tersengar di Kiev, ibu kota Ukraina pada Kamis (24/2/2022) setelah Putin mengumumkan operasi militer.

Selain itu, ledakan juga terdengar di beberapa kota di dekat garis depan dan sepanjang pantai Ukraina.

Berikut daftar beberapa kejadian ledakan di wilayah Ukraina:

  • Ledakan terdengar di Kota Pelabuhan Laut Hitam, Odessa, dan tepat di seberang laut dari Crimea yang diduduki Rusia.
  • Ledakan terdengar di Kharkiv yang merupakan kota kedua terbesar di Ukraina, yang terletak 35 kilometer selatan perbatasan Rusia
  • Empat ledakan terdengar di Kramatorsk, yang berfungsi sebagai ibu kota efektif Pemerintah Ukraina untuk zona perang timur
  • Banyak ledakan terdengar di Mariupol, pelabuhan di Laut Azov yang memiliki jembatan darat antara Rusia dan semenanjung Crimea yang dicaploj Rusia.
  • Baca juga: Kasus Terus Bertambah, Rusia Jadi Negara Kedua dengan Kasus Tertinggi Covid-19 di Dunia

Sementara itu, sirene serangan udara juga terdengar berdering di pusat kota Kiev.

Pihak pemerintah Ukraina menyebut bahwa operasi militer yang dilakukan oleh Rusia bertujuan untuk menghancurkan Ukraina.

"Operasi militer ofensif Rusia adalah untuk menghancurkan negara Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam pernyataannya.

"Para pembela kami siap untuk mengusir negara agresor dan akan melakukan segala daya untuk mempertahankan tanah Ukraina," tambahnya seraya menyerukan sekutu Barat Ukraina untuk segera menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.

Baca juga: Daftar 20 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia

(Sumber: Kompas.com/Aditya Jaya Iswara | Editor: Aditya Jaya Iswara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com