Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Rip Current dan Musibah yang Terjadi Saat Ritual di Pantai Payangan Jember

Kompas.com - 15/02/2022, 11:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arus laut Pantai Selatan Jawa kembali menelan korban.

Sebelas orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, tewas setelah tersapu ombak ketika menggelar ritual, Minggu (13/2/2022).

Ritual itu diikuti oleh 24 orang dan dilakukan pada pukul 01.30 WIB. Ritual meditasi dilakukan dengan cara berendam di air laut dan bergandengan tangan.

Baca juga: Heboh Fenomena Ikan Teri Terbang di Pantai Selatan Jogja, Apa Penyebabnya?

Sebelum kejadian, petugas pantai telah mengingatkan untuk tidak menggelar kegiatan di pinggir pantai karena sedang terjadi ombak tinggi.

Para korban merupakan anggota padepokan Tunggal Jati Nusantara.

Saat ini, dilaporkan korban tewas 11 orang. Salah satu korban diketahui merupakan anggota polisi asal Kabupaten Bondowoso.

Baca juga: Ramai Video Gelombang Tinggi Pantai Selatan Jawa, Ini Peringatan BMKG

Lantas, seperti apa penjelasan BMKG terkait kejadian ini?

Diduga disebabkan oleh rip current

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dalam dunia sains, arus laut yang sering menyeret korban ke tengah laut disebut sebagai rip current.

Sebagian masyarakat pesisir selatan Jawa, imbuh dia, menyebutnya sebagai "alun serot".

"Dalam hal ini kata 'alun' artinya ombak dan 'serot' adalah sedot, maksudnya ombak (sesungguhnya arus) yang bisa menyedot (orang)," ujar Daryono, kepada Kompas.com, Selasa (15/2/2022) pagi.

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

Dia mengatakan, morfologi Pantai Payangan Jember yang berbentuk teluk, maka diduga kuat musibah yang terjadi sangat mungkin diakibatkan arus rip current.

Terlebih, jika dicocokkan dengan waktu kejadian bersamaan dengan waktu pasang, dan berdasarkan informasi dari BMKG tinggi gelombang saat kejadian mencapai sekitar 2-2,5 meter.

Adanya musibah ini dinilai perlu mendapat perhatian serius dari pemeritah daerah dan masyarakat, mengingat hampir setiap tahun selalu terjadi kasus serupa.

Baca juga: Hati-hati, Ini Wilayah yang Berpotensi Terkena Cuaca Ekstrem Menurut BMKG

Apa itu rip current?

Daryono menjelaskan, salah satu bentuk bahaya pantai yang berupa teluk adalah adanya rip current.

"Definisi rip current ialah arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com