Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Berbahaya untuk Anak 1-2 Tahun, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/02/2022, 18:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron kini tengah merebak di tengah masyarakat Indonesia, bahkan Omicron mendorong gelombang ketiga infeksi yang terjadi di Tanah Air.

Meski sebagian besar kasus menunjukkan gejala yang cenderung ringan, namun varian ini tetap mengancam jiwa, khususnya bagi mereka yang termasuk kelompok rentan.

Selain lansia dan pemilik komorbid, anak-anak juga termasuk dalam kelompok ini rentan ini. Terlebih anak-anak di bawah usia 6 tahun yang belum bisa mendapatkan vaksin.

Menyadari risiko yang ada, banyak orangtua yang lantas memasangkan masker kepada anak-anak mereka termasuk anak di bawah usia 2 tahun.

Amankah masker dikenakan anak usia di bawah 2 tahun?

Baca juga: Apakah Omicron Bisa Menyebabkan Long Covid? Ini Kemungkinan dan Faktor Penyebabnya

Masker tidak aman untuk anak usia 1-2 tahun

Dokter spesialis anak di Mayapada Hospital, dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A, menyebut bahwa masker tidak direkomendasikan bagi anak usia di bawah 2 tahun.

"Masker untuk anak di atas 2 tahun ya," kata dr. Denta saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/2/2022) sore.

Mengenai hal ini, ada sejumlah alasan. Pertama, adalah masalah kemampuan anak dalam menggunakan masker.

"Anak di bawah dua tahun belum bisa memakai masker dengan baik," sebut Kurniawan Satria Denta.

Artinya, anak masih belum paham bahwa masker harus digunakan menutup lubang hidung hingga mulutnya.

Anak juga mungkin akan merasa risih dan sering melepas masker yang dipasangkan oleh kedua orangtuanya.

Alasan kedua, anak memiliki saluran napas yang masih kecil. "Sehingga ada risiko tertutup jalan napasnya kalo bayi dipakaikan masker," sebutnya.

Alasan senada juga dilansir  Kids Heatlh. Ada risiko anak akan kesulitan menyampaikan pada orang dewasa jika masker yang digunakannya menghalanginya bernapas dengan lancar.

Kemudian, jika yang dipilih adalah masker kain, selalu ada risiko terdapat benang atau potongan kain di dalamnya yang memungkinkan anak terganggu kenyamanannya.

Terakhir, akibat tidak nyaman atau risih, anak-anak cenderung akan lebih sering mencoba melepaskan masker mereka, yang itu berarti akan lebih sering menyentuh wajah mereka dan justru meningkatkan risiko terpapar virus.

Baca juga: Apakah PCR Bisa Mendeteksi Varian Omicron?

Cara melindungi anak dari virus

Jika masker tak aman untuk anak usia di bawah 2 tahun, lantas bagaimana caranya melindungi mereka dari Omicron?

Untuk melindungi anak usia di bawah 2 tahun dari Omicron, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Hindari kerumunan dan jaga jarak aman dari orang yang tidak satu rumah.
  • Orang dewasa yang tinggal serumah harus melakukan vaksinasi bahkan hingga dosis penguat.
  • Jauhkan anak dari orang yang tengah sakit.
  • Selalu rutin mencuci tangan dengan benar setelah kembali dari luar rumah dan sebelum memegang anak, sebelum menyusui atau sebelum menyuapi anak.
  • Bersihkan permukaan benda di rumah yang sering disentuh orang dengan larutan disinfektan.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
  • Bersin atau batuk ke tisu atau ke arah siku, bukan tangan.
  • Gunakan masker di dalam rumah jika Anda sakit hingga gejala hilang.

Untuk melindungi anak dari bahaya Omicron, para dewasa yang ada di sekeliling merekalah yang harus memproteksi diri sendiri terlebih dahulu. Baik dengan vaksin atau melakukan protokol kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Seseorang Terinfeksi Varian Omicron?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com