Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkap Kuning, Cara Efektif Membasmi Hama Tanpa Bahaya Bahan Kimia

Kompas.com - 02/02/2022, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu problema berkebun atau bercocok tanam adalah munculnya hama atau organisme pengganggu tanaman.

Cara membasmi hama yang paling populer dan dilakukan banyak orang adalah penyemprotan pestisida.

Namun penggunaan pestisida sering memicu kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang pada kesehatan maupun lingkungan.

Nah, pemasangan perangkap kuning atau sering disebut pula dengan yellow trap atau perangkap likat kuning adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengusir hama jika ingin menghindari pestisida.

Cara ini relatif aman karena tak menggunakan bahan kimia yang bisa mengontaminasi tanaman.

Bagaimana cara membuat perangkap kuning?

Baca juga: Apa Itu Pestisida dan Insektisida? Kenali Perbedaannya

Alat dan bahan membuat perangkap kuning

Mengutip laman Cybex Pertanian, perangkap kuning bisa digunakan untuk menjebak serangga yang menyerang tanaman karena serangga cenderung tertarik dengan cahaya atau warna yang mencolok seperti warna kuning.

Sesuai namanya, perangkap ini akan diselimuti warna kuning yang mencolok. Kemudian akan diberi perekat yang bisa memerangkap hama.

Perangkap kuning ini cocok digunakan untuk menjebak hama seperti lalat buah, wereng, aphids, thrips, ngengat dan kepik yang sering mewabah di areal pertanaman.

Berikut ini adalah alat dan bahan untuk membuat perangkap kuning atau yellow trap:

  • Botol air mineral.
  • Cat warna kuning (cat kayu atau besi).
  • Thinner.
  • Plastik bening.
  • Oli bekas.
  • Ajir atau alat penegak tanaman yang terbuat dari potongan bambu yang diserut.
  • Kuas.
  • Tali rafia.

Baca juga: Macam Tanaman untuk Mengusir Hama

Cara membuat perangkap kuning

Adapun cara untuk membuat perangkap kuning adalah sebagai berikut:

  • Bersihkan botol air mineral.
  • Encerkan cat dengan menggunakan thinner.
  • Lakukan pengecatan bagian dalam botol dengan cara memasukkan cat ke dalam botol air mineral hingga semua dinding bagian dalam botol berwarna kuning.
  • Diamkan hingga cat mengering.
  • Setelah cat di dalam botol kering, lapisi botol dengan plastik bening.
  • Kemudian olesi dengan oli bekas sebagai perekat hama.
  • Perangkap kuning pun siap digunakan.

Perangkap kuning atau yellow trap ini bisa dipasang pada ajir menggunakan tali rafia, kemudian letakkan di sisi-sisi tanaman.

Pastikan posisi perangkap kuning berada lebih tinggi dari tanaman agar mencolok perhatian serangga.

Mengutip dari Buku Bertanam Tomat di Musim Hujan, perangkap hama ini sebaiknya dipasang sekitar satu minggu setelah masa tanam agar bisa menekan serangan hama secara optimal.

Selain menggunakan botol mineral, pembuatan perangkap kuning bisa pula menggunakan papan dari triplek dengan ukuran sekitar 29-45 cm.

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengusir Hama pada Tanaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com