Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Kesalahan dalam Minum Kopi yang Bisa Menekan Respons Imun

Kompas.com - 02/02/2022, 13:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kopi mengandung properti yang bisa menaikkan respons imun, namun jika dikonsumsi dengan cara yang salah kopi justru bisa menekan respons imun.

Respons imun adalah pertahanan tubuh dalam mengidentifikasi masuknya benda asing ke dalam tubuh, seperti virus, jamur, atau parasit.

Kopi biasa yang sering kita seduh di dalam rumah, mengandung senyawa aktif seperti kafein, cafestol, trigonellin dan kahweol. Sedangkan kopi decaf memiliki kandungan yang juga sama, hanya saja memiliki takaran kafein lebih sedikit.

Melansir Healthlinekomponen-komponen dalam kopi ini adalah zat antioksidan dan antiinflamasi yang bisa menjaga kesehatan tubuh.

Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa kopi juga bisa memicu inflamasi pada beberapa orang.

Hal ini bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari faktor genetik yang dimiliki masing-masing orang hingga cara pengonsumsian kopi.

Inflamasi karena kopi ini bisa bergejala macam-macam. Bisa infeksi yang kerap terjadi, masalah pencernaan yang sering datang, fatigue hingga rasa nyeri.

Baca juga: Benarkah Kopi Bisa Menurunkan Risiko Kanker Kolon? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kesalahan dalam minum kopi

Seperti dikutip dari mindbodygreen, Vincent M. Pedre, M.D, menyatakan bahwa kopi bisa mendongkrak respons imun atau menekan respons imun tergantung dari kondisi tubuh masing-masing dan cara pengonsumsian kopi yang ada.

Berikut ini adalah kesalahan dalam minum kopi yang bisa menekan respons imun:

1. Menyeduhnya dengan berbagai tambahan bahan pangan

ilustrasi kopi tubruk. SHUTTERSTOCK/M. Rinandar Tasya ilustrasi kopi tubruk.
Kopi mengandung polifenol yang bisa menyehatkan metabolisme. Dalam sebuah studi klinis disebutkan, semakin banyak kopi yang dikonsumsi maka akan semakin besar efek dari polifenol yang ada.

Salah satu komponen polifenol adalah asam klorogenat. Komponen ini adalah pemberi citarasa pada kopi.

Nah properti ini, sudah diteliti sangat bisa menunjang kesehatan jantung dan mendongkrak respon imun.

Namun, polifenol baru bisa diambil manfaatnya jika kopi yang diseduh adalah kopi hitam, bukan kopi yang diberi beberapa tambahan bahan pangan seperti susu, pemanis, cokelat juga krimer.

Baca juga: Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

2. Minum kopi dalam takaran terlalu banyak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com