Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil, Janin, dan Bayi

Kompas.com - 27/01/2022, 18:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memperdengarkan musik pada anak-anak, bahkan sejak mereka masih ada di dalam kandungan disebutkan memiliki banyak manfaat.

Musik disebut memiliki beragam fungsi bagi proses perkembangan seorang anak juga ibu yang sedang mengandung.

Badan PBB untuk anak-anak Unicef, dalam laman resminya juga membenarkan manfaat musik bagi perkembangan anak sejak masih di dalam kandungan hingga setelah dilahirkan.

Pakar musik dari Lebanese American University, Dr Ibrahim Baltagi dalam video Mini Parenting Master Class menjelaskan fungsi-fungsi yang dimaksud.

Manfaat mendengarkan musik bagi ibu hamil, janin, dan bayi

A. Fungsi musik bagi ibu hamil

Mengurangi stres dan rasa cemas

Melansir Being The Parent, mendengarkan musik bagi ibu yang sedang mengandung banyak memberi manfaat positif.

Banyak perempuan mengalami stres dan cemas selama masa kehamilan.

Ini normal, karena terjadi perubahan hormonal dan banyaknya pikiran berkecamuk soal kehamilan juga persiapan kelahirannya nanti.

Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Air Kelapa Muda untuk Ibu Hamil

Jika dibiarkan, kondisi stres dan cemas berlebih dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan masalah medis terkait kehamilannya.

Sebut saja meningkatkan potensi keguguran, kelahiran prematur, dan sebagainya.

Mencegah hal itu, mainkanlah musik dengan irama menenangkan yang terbukti dapat membantu merilekskan ibu hamil sekaligus mengurangi tingkat stresnya.

Berkaitan dengan hal ini, banyak dokter yang memasang musik favorit ibu hamil saat proses bedah caesar.

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

B. Fungsi musik bagi janin

Ilustrasi plasenta dan janinShutterstock/Explode Ilustrasi plasenta dan janin

Mendengarkan musik selama masa kehamilan tidak hanya menenangkan dan memberi dampak baik bagi ibu hamil, tapi juga berpengaruh positif bagi janin.

Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Merangsang indera pendengaran

Sekitar usia 16-18 minggu dalam kandungan, janin sudah mampu menangkap suara pertama dalam hidupnya.

"Di minggu ke-24, telinga kecilnya mulai berkembang dengan cepat. Dan di akhir masa kehamilan, janin bisa memutar kepalanya untuk merespons suara dan kebisingan," jelas Baltagi dalam video yang dimuat di kanal YouTube Unicef.

Meskipun tidak dapat dipungkiri, pada tahap ini janin sama sekali belum mengerti apa itu musik.

Namun, mereka menangkap musik sebagai gelombang suara yang berirama.

Hal ini dapat menstimulus kemampuan kognitif dan indera pendengarannya.

Baca juga: Mengapa Orang Tua Tidak Menyukai Musik Modern?

2. Meningkatkan kemampuan refleks

Ketika Anda memurar musik, janin dalam rahim Anda juga turut menerima getaran irama dan mencoba untuk menyingkronkan dirinya dengan itu.

Ini akan membantu kemampuan janin dalam bergerak refleks dan pergerakan lain pada umumnya.

C. Fungsi musik bagi bayi

1. Melatih kesiapan bersekolah

Mendengarkan musik dapat menjangkau seluruh aspek perkembangan dan kemampuan anak untuk siap memasuki dunia sekolah.

Khususnya, aspek bahasa dan kemampuan membaca.

Sementara jika seorang anak diajarkan bermain instrumen musik, itu akan membantunya memahami matematika, dan bahkan bisa meningkatian kemampuan kognitifnya di sekolah kelak.

Baca juga: Mengenang Ismail Marzuki, Maestro Musik Indonesia yang Meninggal di Pangkuan Sang Istri...

2. Melatih kemampuan berbicara

Dalam ilmu saraf yang mempelajari otak bayi, musik membawa manfaat jangka panjang bagi seorang bayi.

Salah satu studi dari Institute of Learning and Brain Sciences menemukan, setelah bayi mendengarkan musik, korteks pendengaran dan prefrontal mereka terlihat berbeda.

Keduanya adalah area otak yang bertanggung jawab untuk memproses musik dan kemampuan berbicara.

3. Pengaruhi sisi afektif anak

Lebih jauh, Baltagi mengatakan fungsi musik yang diberikan kepada bayi dapat terlihat ketika ia sudah beranjak menjadi anak-anak.

Ketika mereka berinteraksi dengan orang lain, sifat mereka akan cenderung menjadi penolong dan kooperatif.

Baca juga: Musik Dangdut Identik dengan Goyangan, Mengapa?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Vaksinasi Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com