Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Produk Perawatan Kulit Mengenal Gender? Ini Kata dr. Tompi

Kompas.com - 20/01/2022, 10:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Industri kecantikan dan kesehatan kulit selama ini lebih melekat ke salah satu gender, yaitu perempuan.

Semua produk kecantikan, baik kosmetik dan produk perawatan kulit kebanyakan diperuntukkan bagi kaum wanita. 

Baru beberapa waktu terakhir ini, lahir pula produk perawatan kulit yang diperuntukkan khusus untuk laki-laki.

Bahkan beberapa merek produk perawatan kulit membedakan produk-produknya dengan mengategorikan produk berdasar gender, yaitu produk khusus untuk wanita dan produk khusus untuk laki-laki.

Benarkah produk perawatan kulit mengenal gender? Adakah perbedaan kandungan komposisi dari keduanya?

Baca juga: Cara Memilih Kosmetik yang Aman, Salah Satunya dengan Cek BPOM

Perawatan kulit tak mengenal gender

Dr. Teuku Adifitrian Sp.BR-RE atau dr. Tompi mengatakan bahwa tentu saja ada perbedaan antara kulit laki-laki dan perempuan. Namun bukan berarti mereka membutuhkan produk perawatan kulit yang berbeda-beda.

"Skincare itu genderless. Baik perempuan maupun laki-laki, sama-sama butuh merawat kulitnya agar tampak sehat dan terhindar dari permasalahan kulit. Ketika perempuan dan laki-laki membeli produk skincareyang perlu dilihat dan diperhatikan adalah kondisi dan jenis kulit, entah itu normal, kombinasi atau kering," begitu papar Tompi dalam perbincangan secara langsung di kanal Unlimited Talks Instagram @Unik_oke, Minggu (16/01/2022) petang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh UNIK (@unik_oke)

Begitu kulit bermasalah, barulah kulit butuh perlakuan khusus dan harus berkonsultasi ke dokter ahli untuk mencari solusi yang paling tepat.

Lebih lanjut Tompi mengatakan bahwa pemakaian produk perawatan kulit pada dasarnya untuk membuat kulit semakin sehat, ternutrisi, dan tampak menawan.

Jadi sebuah anggapan yang salah, yang mengira penggunaan produk skincare adalah untuk membuat kulit nampak lebih putih atau semakin putih.

"Tujuan merawat kulit yakni agar enak dilihat dan enak disentuh, bukan hanya sekedar mengubah warna kulit. Karenanya kita pun punya campaign untuk respect your own color," begitu ujar spesialis bedah plastik ini.

Baca juga: Agar Lebih Maksimal Khasiatnya, Simpan 4 Produk Kosmetik ini Dalam Kulkas

Perawatan kulit yang benar

Menurut Tompi, merawat kulit itu sebenarnya mudah dan murah. Dan problema kulit yang biasanya ada di kulit wajah kebanyakan orang, seringnya adalah karena kebiasaan terlalu berlebihan dalam memakai skincare dan memperlakukan wajah.

Tompi sendiri menyebut ada dua jenis produk perawatan kulit. Pertama adalah produk untuk maintenance yang biasa dijual bebas. Kedua, produk skincare untuk terapi atau pengobatan yang harus diracik oleh ahli dermatologi.

"Untuk skincare jenis kedua, khusus untuk perawatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Komposisi bahan-bahan yang digunakan biasanya lebih kuat."

Penggunaan produk ini harus terus di bawah pengawasan dokter. Jika penggunaannya tanpa pengawasan dari dokter, maka bisa berbahaya karena kondisi kulit bisa berubah setelah menggunakan produk tersebut.

Baca juga: Mengenal Sejarah Komestik dan Jenis-jenis Kosmetik Masyarakat Kuno

"Jadi si pasien harus datang lagi ke dokter, untuk cek dan penilaian ulang. Namun seringnya pasien malas. Karena merasa cocok, mereka lupa telah memakai obat ini selama 5 tahun, 6 tahun terus menerus."

Selain faktor malas, tindakan-tindakan lainnya seperti eksfoliasi atau peeling kulit juga menambah kefatalan dari penggunakan produk skincare yang tidak berada di bawah pengawasan dokter tersebut.

Lantas bagaimana cara tepat merawat kulit?

Untuk kulit yang sehat tanpa masalah, perawatannya cukup sederhana. "Kita hanya perlu memilih sabun wajah, pelembab dan sunblock yang cocok dengan kulit, dan memakai semuanya dengan benar," pungkas Tompi.

Baca juga: Cara Membersihkan Produk Kosmetik agar Lipstik dan Bedak Bebas Kuman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com