Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

“Layangan Putus” Penajam Paser Utara di Bakal Ibu Kota Negara

Kompas.com - 17/01/2022, 06:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Santer dikabarkan, Bupati Penajem Paser Utara juga melengkapi koleksi properti yang dimilikinya dengan “membeli” Pulau Malamber di Sulawesi Barat seharga Rp 2 miliar.

Pulau Malamber merupakan salah satu pulau dari 12 pulau di gugusan Kepulauan Bala-balakang.

Pembelian Pulau Malamber oleh Abdul Gafur dibenarkan oleh Camat Bala-balakang, Juara (Kompas.com, 14 Januari 2022).

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Penajam Paser Utara berdasarkan bukti yang “cethoh weleh-weleh” terkait kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di beberapa proyek pekerjaan di dinas pekerjaan umum dan tata ruang serta dinas pendidikan, pemuda dan olahraga.

Bupati Abdul Gafur dituduh “memalak” para kontraktor melalui pejabat bawahannya seperti sekretaris daerah, kepala dinas pekerjaan umum dan tata ruang serta kepala bidang dinas pendidikan, pemuda dan olahraga.

Nilai kontrak proyek-proyek tersebut sekitar Rp 112 miliar antara lain untuk proyek tahun jamak peningkatan jalan Sotek – Bukit Subur senilai Rp 58 miliar dan pembangunan gedung perpustakaan dengan nilai kontrak Rp 9,9 miliar.

KPK juga menelisik “permainan” Bupati Abdul Gafur di pemberian izin untuk hak guna usaha (HGU) lahan sawit dan perizinan pemecah batu (Kompas.com, 14 Januari 2022).

Dengan melihat sepak terjang Bupati Penajam Paser Utara yang masih seusia jagung kepemimpinannya, terentang luas pola korupsinya dari memalak kontraktor infrastruktur, pemberian HGU yang bertarif hingga tarif receh untuk penambang galian tipe C.

Dugaan setoran ke partai

Dari kasus rasuah yang melibatkan Bupati Penajam Paser Utara ini, KPK dituntut untuk berani merunut kemana aliran uang “kongkalingkong” antara pejabat daerah, kontraktor hingga berakhir ke partai.

Kasus rasuah Bupati Penajam Paser Utara ditengarai KPK berkelindan dengan kiprah Abdul Gafur yang akan “running” sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kompas.com, 15 Januari 2022).

Dana kutipan dari para kontraktor yang kebagian proyek di Penajam Paser Utara dikumpulkan Abdul Gafur dalam rekening milik Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, Nur Afifah Balqis.

Abdul Gafur Mas’ud sampai saat ini tercatat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan.

Dari penuturan teman-teman politisi dari berbagai partai, sumbangan atau setoran ke partai jamak dilakukan dengan penyerahan uang tunai dan menghindari transfer melalui perbankan guna memuluskan langkah politik dari para penyetor.

Cara penyerahan tunai dianggap teman partai aman dari monitoring KPK atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Jabatan ketua DPC apalagi ketua DPD sebuah partai politik begitu valuable karena sangat berkuasa saat penyusan daftar calon anggota legislatif dan pemberian rekomendasi untuk calon kepala daerah yang akan maju di pilkada.

Setiap kebijakan ketua partai begitu “berduit” sehingga hampir semua kader mengincar posisi nomor satu di partai, walau untuk tingkat kabupaten atau provinsi.

Belum lagi tiket otomatis, jamak untuk ketua DPC diplot sebagai kandidat bupati atau wali kota dan untuk ketua DPD selangkah lagi menjadi calon gubernur atau wakil gubernur.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah “berani” KPK mengusik terlalu dalam aliran uang rasuah dari tingkat pemberi hingga tingkat penerima di akhir?

Kasus Harun Masiku atau kasus Menteri Sosial Juliari Batubara terhenti hingga tingkat pemberi dan penerima yang maksimal hanya “menyentuh” oknum partai tanpa bermuara di level akhir.

Kasus Menteri Sosial Idrus Marham dan Menteri Kelautan dan Perikana Edhy Prabowo juga tandas di level penerima yang juga oknum partai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com