Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunda Datangnya Keriput dengan Berolahraga

Kompas.com - 11/01/2022, 16:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Penuaan tak bisa dihalangi kedatangannya, namun efek dari penuaan bisa dicegah agar tak muncul terlalu dini.

Salah satu efek penuaan yang bisa dicegah adalah munculnya kerutan pada wajah, leher, juga tangan.

Cara untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga secara rutin. Olahraga sudah terbukti bisa membuat kulit awet muda.

Melansir dari New York Times, kulit akan semakin berkurang kekenyalannya seiring pertambahan usia. Mendekati usia setengah abad, kulit akan menjadi lebih kering, bersisik, juga keriput.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Usia 50 Tahun yang Bisa Memperlambat Penuaan

Perubahan kulit dari tahun ke tahun

Mulai menginjak usia 40 tahun, kita akan merasakan penebalan stratum korneum atau lapisan epidermis terluar yang bisa terlihat oleh mata.

Ditambah dengan sel-sel kulit mati yang mengelupas dan menumpuk di sana, lapisan teratas ini akan semakin terlihat kering, bersisik dan mudah mengeriput.

Di waktu yang sama akan ada penipisan dermis atau lapisan di bawah stratum korneum. Lapisan ini akan kehilangan sel-sel barunya dan kehilangan elastisitasnya. Hal ini akan semakin membuat kulit terluar nampak kendor dan jauh dari kencang dan kenyal.

Perubahan ini meski tiba karena usia, namun akan diperparah oleh kerusakan akibat paparan sinar matahari dan radikal bebas. 

Jadi ada yang sudah menginjak kepala empat dengan kulit masih terlihat kenyal dan kencang, namun ada pula yang sudah memiliki kulit sangat kendur dan keriput.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk di Pagi Hari yang Mengundang Keriput

Manfaat olahraga bagi kulit

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas McMaster di Ontario Amerika Serikat yang menggunakan binatang tikus sebagai bahan percobaan mendapatkan kesimpulan yang cukup memuaskan. Bahwa olahraga bisa mengurangi atau mencegah datangnya tanda-tanda penuaan dini pada tikus-tikus yang ada.

Ketika sekelompok tikus dibiarkan hidup tanpa dorongan aktivitas fisik, tikus-tikus tersebut ternyata mudah berkeriput, rentan dan mudah sakit, juga mengalami kerontokan bulu hingga botak.

Namun kelompok tikus yang dipaksa melakukan aktivitas fisik seperti berlari dalam roda yang berputar, tikus-tikus ini tumbuh dengan sehat, jarang sakit, dan bulu yang sehat tanpa rontok dan tanpa uban sama sekali.

Ilustrasi keriput Ilustrasi keriput
Para ilmuwan sangat percaya bawa efek yang sama juga akan terjadi pada manusia. Hingga akhirnya mereka juga mengumpulkan 29 partisipan, terdiri dari pria dan wanita usia 20 hingga 84 tahun.

Separo dari partisipan aktif berolahraga, sekurangnya mereka berkeringat tiga kali dalam seminggu. Dan separo lagi adalah mereka yang bergaya hidup sedentari.

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan meneliti kondisi kulit para partisipan di bawah mikroskop. Kelompok lansia, jelas memiliki penebalan kulit terluar dan penipisan kulit bagian dalam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com