Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Perbedaan Karakter pada Kucing Jantan dan Betina

Kompas.com - 09/01/2022, 19:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Adakah perbedaan karakter antara kucing jantan dan kucing betina layaknya perbedaan karakter pada pria dan wanita?

Apakah kucing betina lebih feminin dan lembut sedangkan kucing jantan lebih kuat dan berani serta melambangkan maskulinitas?

Meski perbedaan karakter kucing jantang dan kucing betina tak setegas perbedaan karakter pada gender manusia, namun tetap saja ada perbedaan yang bisa ditemukan.

Perbedaan ini terlihat pada perilaku, kebiasaan, dan perangai mereka ketika tiba musim kawin.

Baca juga: Selain Paracetamol, Ini 5 Jenis Obat Manusia yang Bisa Meracuni Kucing

Karakter kucing jantan

Melansir dari Catster, tentu saja ada perbedaan karakter pada kucing jantan dan betina mengingat hormon yang mengalir di dalam tubuh mereka berbeda-beda.

Salah satu hormon yang ada pada kucing jantan membuat mereka lebih memiliki keinginan kuat untuk bereproduksi atau kawin. 

Kucing jantan lebih suka berkelana menaklukkan wilayah dan mencari pasangan kawin.viarip/PIXABAY Kucing jantan lebih suka berkelana menaklukkan wilayah dan mencari pasangan kawin.
Jika tiba musim kawin, kucing jantan lebih memiliki kenekadan untuk keluar dari rumah demi melangsungkan misinya.

Selain itu, beberapa karakter kucing jantan yang kentara adalah senang mengeksplorasi tempat-tempat baru, susah dikurung di dalam rumah, suka menandai wilayah dengan menyemprotkan urinenya, dan senang berkelahi dengan sesama pejantan.

Namun jika disteril atau dikebiri, kucing jantan akan mengalami perubahan perilaku. Mereka lebih betah di rumah karena keinginannya untuk berkelana dan kawin sudah surut.

Kucing jantan yang sudah disteril tetap bisa bersifat teritorial atau menjaga wilayahnya, meski sudah tidak dengan perkelahian sengit.

Hal ini, juga akan membuat mereka mulai mengurangi tabiat menandai wilayah dengan menyemprotkan urine ke berbagai tempat.  

Baca juga: Efek yang Akan Terjadi Jika Kucing Jantan Disteril

Karakter kucing betina

Efek dari hormon yang dimiliki kucing betina membuat mereka lebih senang bergelung manja di rumah, tidur mendengkur, dan membiarkan perutnya dibelai oleh manusia.

Namun jika musim kawin tiba, kucing betina akan lebih vokal. Suara nyaringnya bertujuan untuk menarik kucing jantan datang mendekat.

Ketika birahi ini, kucing betina juga akan sedikit susah ditangani. Karena suhu tubuh meningkat, mereka akan gelisah dan juga agresif.

Kucing betina lebih betah di rumah, mengisi waktunya dengan tidur atau bermain-main.SHUTTERSTOCK / Maria Moroz Kucing betina lebih betah di rumah, mengisi waktunya dengan tidur atau bermain-main.
Jika sudah disteril, kucing betina akan lebih jinak. Mereka tetap suka bermain, tapi menghindari permainan kasar seperti yang dilakukan kucing jantan.

Meski kalem, namun kucing betina masih sangat teritorial. Mereka tak mau membagi pojok favoritnya dengan kucing betina lain.

Kucing betina yang disteril juga lebih senang menyendiri daripada berdekatan lekat dengan kucing betina atau kucing jantan lain.

Jika memilih teman pun, kucing betina lebih senang berdekatan dengan kucing jantan daripada kucing betina lain.

Baca juga: Beberapa Bahaya Tidur dengan Kucing dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com