KOMPAS.com - Kecanduan merujuk pada perilaku sangat menyukai sesuatu hingga kita kehilangan kontrol akan hal tersebut.
Seseorang yang mengalami kecanduan, tak akan memiliki kontrol atau kendali atas apa yang mereka lakukan atau konsumsi.
Banyak hal yang bisa membuat candu. Mulai dari makanan, minuman, teknologi, hobi, hingga barang-barang terlarang seperti obat dan narkotika.
Kecanduan erat kaitannya dengan dopamin, atau hormon kebahagiaan yang dikeluarkan otak.
Diawali dengan keingitahuan akan sesuatu, mencobanya dan ternyata suka sehingga otak mengeluarkan dopamin, dan kemudian tubuh akan terus menagih sensasi dopamin yang ada dengan terus mengulang kebiasaan atau pengonsumsian hal-hal tertentu.
Baca juga: 5 Faktor Mengapa Game Bisa Membuat Kecanduan Pemainnya
Melansir dari American Addiction Centers, beberapa organisasi ilmuwan di Amerika menyebut kecanduan sebagai penyakit.
Hal ini didasari beberapa faktor. Salah satunya, karena kecanduan mengubah respon otak dalam berbagai situasi yang mencakup penghargaan diri, stres, dan kontrol diri.
Baik kecanduan maupun penyakit jantung mengubah respon dari organ penting dalam tubuh. Gangguan jantung mengubah kondisi jantung, dan kecanduan mengubah respon otak.
Keduanya, juga sama-sama bisa menurunkan kualitas hidup dan bukan tak mungkin, meningkatkan risiko kematian dini.
Hal ini lantaran baik penyakit jantung dan kecanduan sama-sama dikoneksikan dengan pola hidup yang kurang sehat sehingga bisa menurunkan kualitas hidup.
Meski begitu, keduanya juga sama-sama bisa ditangani dengan terapi tertentu untuk mencegah kerusakan di masa depan.
Namun dalam situs NCBI, kecanduan tak bisa dimasukkan dalam golongan penyakit lantaran tidak menular, tak mengganggu sistem imun, tidak bersifat degeneratif dan tidak menyebabkan trauma.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kecanduan Kopi
Mengatasi kecanduan bisa ditempuh dalam banyak jalur terapi, disesuaikan dengan faktor apa yang menyebabkan candu.
Jika kecanduan terhadap obat dan alkohol, maka Anda sebaiknya meminta bantuan profesional dan bergabung ke dalam support group yang bisa menolong Anda melepas kecanduan yang ada.
Jika kecanduan yang terjadi terkait pada faktor yang lebih sederhana seperti kafein, Anda bisa melakukan terapi pemulihan sendiri di rumah.
Melansir dari Very Well Mind, kecanduan kafein menjadi masalah jika sudah menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh, baik kesehatan atau hubungan sosial, dan Anda tetap tak bisa menghentikan kecanduan yang ada.
Kebanyakan kafein sendiri memang bisa membahayakan tubuh, meningkatkan tekanan darah, melahirkan anxiety dan mengganggu irama jantung.
Anda bisa mengurangi konsumsi kopi secara perlahan-lahan untuk mengurangi kecanduan ini. Jangan langsung menghentikan pengonsumsian secara drastis karena akan bisa menimbulkan reaksi withdrawal yang tak menyenangkan.
Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.