KOMPAS.com - Memiliki taman di rumah merupakan idaman pemilik rumah.
Taman yang cantik bisa membuat nyaman pemilik rumah, sekaligus memperlancar sirkulasi udara di lingkungan rumah.
Taman tidak selalu untuk rumah yang memiliki halaman yang luas saja, tetapi juga untuk mereka yang tinggal di rumah mungil atau minimalis.
Berikut tips membuat taman di rumah minimalis:
Baca juga: Segera Bikin Taman Kecil di Jendela, Ini 5 Manfaatnya
Mengutip pemberitaan Kompas.com, (12/5/2019), ada 8 referensi penataan tanaman agar menarik dan terlihat asri pada rumah Anda.
Baca juga: Lantai Rumah Menggelembung: Penyebab, Cara Mencegah, dan Memperbaiki
Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia periode 2018-2021 Ariko Andikabina mengatakan, peletakkan taman sebaiknya disesuaikan dengan aliran udara dan aliran air.
"Penempatan (taman) sebaiknya pada tempat yang membuat aliran udara ke seluruh ruang dalam rumah dapat optimal," ujar Ariko, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Dia menambahkan, perlu juga memperhatikan aliran air ketika hujan untuk menghindari genangan.
Selanjutnya, Ariko menjelaskan, lahan yang paling umum untuk dibuat spot taman adalah bagian depan bangunan, karena memanfaatkan garis sempadan.
Akan tetapi, kalau pemilik rumah menginginkan taman berada di dalam rumah, bisa saja, asalkan dikelola dengan baik dan bisa membuat rasa ruangan di dalam rumah lebih asri dan lega.
Menurut Ariko, kehadiran taman ini dirasa memberikan nuansa asri karena ada kebutuhan manusia yang tetap terhubung dengan alam/lingkungan.
"Tetap terhubung dengan alam, walau mungkin tidak selamanya tamannya terlalu penuh dengan tanaman ya," lanjut dia.
Baca juga: Perbedaan Keramik, Granit, dan Tegel untuk Rumah, Mana yang Terbaik?
Dalam penempatan taman di lingkungan rumah, Ariko mengatakan, untuk memperhatikan suplai air dan drainase, apalagi jika Anda memiliki banyak tanaman.
Drainase pada rumah atau timpat tinggal adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Sehingga, permukaan tanah tanaman menjadi tidak begitu banyak air yang mengendap, karena air sudah mengalir ke tempat lain.
Artinya, jika banyak tanaman di suatu taman rumah, maka kebutuhan air untuk menyiram tanaman akan lebih banyak.
"Kalau drainase, perhatikan daya resap tanahnya dan saluran yang menyalurkan air keluar apabila air yang jatuh melebihi daya serap tanahnya, terutama saat hujan," ujar Ariko.
Dia mengungkapkan, hal yang jadi tantangan sebenarnya adalah mereka yang tinggal di apartemen.
Di apartemen, pemilik atau penghuninya wajib mengetahui tanaman apa yang sebaiknya dipelihara dan yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.
"Di sini, tanaman indoor punya peran," kata Ariko.
"Tanaman indoor yang dipilih sebaiknya yang tidak terlalu banyak air dan bisa menyerap polutan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.