Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Membuat Taman untuk Rumah Minimalis

Kompas.com - 07/01/2022, 12:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki taman di rumah merupakan idaman pemilik rumah.

Taman yang cantik bisa membuat nyaman pemilik rumah, sekaligus memperlancar sirkulasi udara di lingkungan rumah.

Taman tidak selalu untuk rumah yang memiliki halaman yang luas saja, tetapi juga untuk mereka yang tinggal di rumah mungil atau minimalis.

Berikut tips membuat taman di rumah minimalis:

Baca juga: Segera Bikin Taman Kecil di Jendela, Ini 5 Manfaatnya

Tips membuat taman di rumah

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (12/5/2019), ada 8 referensi penataan tanaman agar menarik dan terlihat asri pada rumah Anda.

  1. Teras depan untuk menyimpan pot
    Anda dapat menyulap halaman depan rumah sebagai lahan hijau. Jika ukurannya dirasa kurang besar, tidak ada salahnya mengambil sedikit ruang dari teras untuk menempatkan beberapa pot tanaman.
  2. Kombinasi Hardscape dan rumput
    Jika tidak menginginkan seluruh bagian taman ditanami oleh rumput, Anda bisa mengombinasikannya dengan plat semen. Selain itu, alternatif lainnya bisa juga menggunakan grass block dengan motif yang beragam.
  3. Tanaman kecil pada bagian pinggir taman
    Halaman belakang rumah terkadang dijadikan sebagai area untuk menjemur pakaian. Oleh karena itu, jangan terlalu banyak menaman tanaman pada taman minimalis di belakang rumah. Sebaiknya, kosongkan bagian tengah taman, dan perbanyak menanam tanaman kecil pada bagian pinggir.
  4. Satu pohon saja cukup
    Salah satu fungsi dari taman dalam rumah adalah untuk menambah pencahayaan. Jadi, jangan membuat taman minimalis dalam rumah terlihat seperti hutan. Menanam satu pohon pun sudah cukup.
  5. Lampu taman di bagian tengah taman
    Meskipun memilki rumah mungil, jangan gunakan semua lahan sebagai bangunan. Sisakan sedikit ruang pada bagian depan untuk area hijau.Jangan lupa menambahkan lampu taman untuk penerangan tambahan pada malam hari.
  6. Percantik dengan dinding bata putih
    Nilai estetika dari taman rumah minimalis mungil juga bisa Anda tingkatkan dengan permainan pola dan warna pada dinding di sekitar taman. Salah satu contohnya adalah dinding bata putih yang dapat memberikan kesan gaya skandinavia.
  7. Menanam secara vertikal
    Karena ukurannya sangat mungil, Anda bisa menanam tanaman secara vertikal ke atas atau menempelkannya pada dinding taman minimalis.
  8. Menggunakan konsep kering
    Mengingat ukuran taman minimalis yang Anda miliki tidak terlalu luas, konsep taman kering dengan batu kerikil dan tanaman dalam pot sangat cocok. Konsep taman kering tidak akan membuat rumah menjadi kotor akibat percikan lumpur saat hujan.

Baca juga: Lantai Rumah Menggelembung: Penyebab, Cara Mencegah, dan Memperbaiki

Perhatikan aliran udara dan air

Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia periode 2018-2021 Ariko Andikabina mengatakan, peletakkan taman sebaiknya disesuaikan dengan aliran udara dan aliran air.

"Penempatan (taman) sebaiknya pada tempat yang membuat aliran udara ke seluruh ruang dalam rumah dapat optimal," ujar Ariko, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).

Dia menambahkan, perlu juga memperhatikan aliran air ketika hujan untuk menghindari genangan.

Selanjutnya, Ariko menjelaskan, lahan yang paling umum untuk dibuat spot taman adalah bagian depan bangunan, karena memanfaatkan garis sempadan.

Akan tetapi, kalau pemilik rumah menginginkan taman berada di dalam rumah, bisa saja, asalkan dikelola dengan baik dan bisa membuat rasa ruangan di dalam rumah lebih asri dan lega.

Menurut Ariko, kehadiran taman ini dirasa memberikan nuansa asri karena ada kebutuhan manusia yang tetap terhubung dengan alam/lingkungan.

"Tetap terhubung dengan alam, walau mungkin tidak selamanya tamannya terlalu penuh dengan tanaman ya," lanjut dia.

Baca juga: Perbedaan Keramik, Granit, dan Tegel untuk Rumah, Mana yang Terbaik?

Suplai air dan drainase

Dalam penempatan taman di lingkungan rumah, Ariko mengatakan, untuk memperhatikan suplai air dan drainase, apalagi jika Anda memiliki banyak tanaman.

Drainase pada rumah atau timpat tinggal adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Sehingga, permukaan tanah tanaman menjadi tidak begitu banyak air yang mengendap, karena air sudah mengalir ke tempat lain.

Artinya, jika banyak tanaman di suatu taman rumah, maka kebutuhan air untuk menyiram tanaman akan lebih banyak.

"Kalau drainase, perhatikan daya resap tanahnya dan saluran yang menyalurkan air keluar apabila air yang jatuh melebihi daya serap tanahnya, terutama saat hujan," ujar Ariko.

Dia mengungkapkan, hal yang jadi tantangan sebenarnya adalah mereka yang tinggal di apartemen.

Di apartemen, pemilik atau penghuninya wajib mengetahui tanaman apa yang sebaiknya dipelihara dan yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.

"Di sini, tanaman indoor punya peran," kata Ariko.

"Tanaman indoor yang dipilih sebaiknya yang tidak terlalu banyak air dan bisa menyerap polutan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com