Pertama, teether yang terbuat dari bahan elastis tidak bisa hancur atau pecah, sehingga tidak ada kemungkinan benda asing tertelan oleh bayi.
Bentuknya pun tidak menimbulkan bahaya bagi bayi, tidak seperti tali atau kalung misalnya, yang dapat melilit leher mereka ketika sedang dimainkan.
Selain itu, teether juga tidak menggunakan baterai, sehingga tidak ada kemungkinan baterai atau bagian penutupnya terlepas ketika sedang dimasukkan ke dalam mulut.
Terakhir, teether juga tidak mengandung air di dalamnya. Sehingga potensi untuk meletus ketika digigit tidak ada.
Baca juga: Rekomendasi IDAI soal Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka 2022
Produk teether di pasaran begitu beraneka ragam, mulai dari bentuk, warna, ukuran, hingga teksturnya.
Jika memungkinkan, orangtua disarankan untuk menyediakan berbagai macam teether untuk buah hati.
Hal itu dikarenakan banyak bayi lebih menyukai tekstur, warna, dan bentuk tertentu.
Ketika memilih teether, pastikan bahan yang digunakan tidak mengandung alergen dan memiliki bentuk yang memudahkan bayi untuk memegangnya.
Apabila rasa sakit atau tidak nyaman ketika tumbuh gigi belum juga teratasi dengan pemberian teether, maka orangtua dianjurkan untuk menghubungi dokter spesialis anak terdekat.
Memberikan obat pereda sakit juga dimungkinkan, selama telah dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.