KOMPAS.com – Sebuah video mengenai adanya seseorang yang menceritakan dirinya melahirkan secara prematur akibat sakit gigi, viral di media sosial TikTok.
Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok berikut.
Dalam unggahannya ia menceritakan bahwa sebelumnya tidak melakukan pemeriksaan gigi saat nikah, sehingga kemudian mengalami kelahiran premature.
Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 127.000 pengguna dan dikomentari lebih dari 1.726 kali.
Baca juga: Lesti Kejora Melahirkan Prematur, Ini Cara Menghitung Usia Kandungan
Beragam komentar warganet muncul terkait unggahan tersebut.
“Aku kurang faham kalo gigi rusak bisa berpengaruh ke lahir premature, tp yg aku rasain setelah 2x hamil gigi aku mendadak sakit dan bolong besar banget,” tulis asalah satu akun
“Heee aduh kesehatan gigi ku bermasalah, tapi belum nikah atau apa sih tapi ttp aja parno,” tulis akun lain
Lantas benarkah gigi yang berlubang bisa menyebabkan bayi lahir prematur?
Terkait unggahan tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA (Uhamka) Jakarta, Dr.dr. Wawang S Sukarya,Sp.OG menjelaskan, sakit gigi saat hamil memang dapat memicu kelahiran prematur.
“Walaupun tidak banyak terjadi akibat sakit gigi, tapi kalau terjadi infeksi gusi gigi atau giginya yang berlanjut, dapat saja terjadi persalinan premature,” ujar Wawang dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2021).
Dikutip dari Kompas.com (7/9/2017) Guru besar Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia Prof. drg. Anton Rahardjo, Ph.D mengatakan, gigi berlubang akan memicu infeksi dan peradangan pada gigi.
Kemudian pada tahap kronis, kondisi itu akan memengaruhi peningkatan sekresi hormon prostaglandin.
“Prostaglandin itu salah satu hormon yang mempercepat kelahiran. Produksinya prostaglandin naik meningkat, nah itu yang memicu terjadinya kelahiran prematur,” kata Anton kepada Kompas.com, Rabu (7/9/2017).
Anton mengatakan, selain prostaglandin, teori lain menyebutkan kelahiran prematur diakibatkan oleh bakterimia, kondisi di mana bakteri masuk dalam aliran darah.
Beberapa penelitian, kata dia, menemukan adanya bakteri pada plasenta.
“Jadi plasentanya terjadi infeksi, nah itu terjadi prematur,” ucap Anton.
Baca juga: Indonesia Negara ke 5 dengan Jumlah Bayi Prematur Tertinggi di Dunia