Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Laboratorium di Sydney Bagikan Ratusan Hasil Tes Covid-19 Palsu karena Sistem Eror...

Kompas.com - 29/12/2021, 07:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah laboratorium di Sydney, Australia memberitahu ratusan orang bahwa hasil tes mereka negatif Covid-19.

Padahal, ratusan warga tersebut dinyatakan positif Covid-19, di tengah melonjaknya infeksi di Sydney.

Melansir BBC, kesalahan yang terjadi selama periode Natal itu disebabkan oleh sistem pemrosesan data yang eror.

Dalam sebuah pernyataan, Laboratorium SydPath meminta maaf dan mengakui kesalahan yang berdampak pada hasil tes 886 orang.

Awalnya, laboratorium itu mengakui adanya keliruan hasil tes Covid-19 dari 400 orang.

Kesalahan bertambah ketika SydPath kemudian mengungkapkan bahwa ratusan lainnya diberitahu lebih dulu bahwa mereka telah dites negatif, ketika hasilnya belum ditentukan.

Baca juga: Viral, Foto Dokumen Dukcapil Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan

Dalam pernyataan terbarunya, SydPath mengatakan telah pindah dari sistem otomatis ke manual untuk menangani beban kerja yang meningkat.

"Sayangnya, kesalahan pemrosesan data sederhana menyebabkan hasil tes yang salah dirilis," kata SydPath dalam pernyataannya.

Menurut SydPath, mereka telah beralih kembali ke sistem otomatisnya dan mengurangi jumlah swab Covid yang akan diproses untuk menjaga kualitas pengujian.

Salah satu penduduk Sydney bernama Stephanie Colonna termasuk yang terkena dampak hasil tes palsu itu.

"Itulah yang membuat saya takut dan khawatir. Jika keluarga positif, saya yang harus disalahkan karena saya telah menginfeksi mereka sekarang," kata dia.

Baca juga: Video Viral Satpam Tersambar Petir, Ini Penyebabnya Menurut Ahli

Menurut Australian Broadcasting Corporation, Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard mengatakan, kondisi itu terjadi karena laboratorium patologi telah "habis".

Layanan pengujian di NSW telah berjuang dengan permintaan yang tinggi.

Banyak warga melaporkan ditolak klinik karena kapasitas sudah penuh. Sementara, yang lain mengeluh menunggu lama untuk hasil tes.

Mengutip Reuters, secara nasional, pada Selasa (28/12/2021), Australia mencatat rekor lonjakan kasus Covid-19.

Meningkatnya jumlah kasus juga menyebabkan isolasi mandiri wajib bagi ribuan pekerja di sektor perhotelan, hiburan, dan maskapai penerbangan.

Hal ini menyebabkan pertunjukan teater dibatalkan, restoran ditutup, dan penerbangan ditunda.

Dengan adanya lonjakan kasus ini, para pemimpin negara bagian mewajibkan kembali masker dan check-in menggunakan QR code di tempat-tempat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com