KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang satpam tersambar petir di sebuah pabrik, viral di media sosial.
Dalam keterangan video, satpam yang berjalan di tengah hujan itu disebut sedang membawa payung dan sedang berkomunikasi melalui handy talky (HT).
Secara tiba-tiba, petir menyambar satpam tersebut hingga mengakibatkan ledakan dan percikan api. Dia pun langsung ambruk. Beberapa orang di sekitar lokasi kemudian terlihat bergegas menolongnya.
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @romansasopirtruck di media sosial Instagram.
Sejumlah warganet menyebut, frekuensi HT diduga memicu satpam tersambar petir. Benarkah? Berikut penjelasan ahli.
Baca juga: Tersambar Petir Saat Bekerja, Seorang Satpam di Cilincing Dirawat di Rumah Sakit
Terkait video tersebut, peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir tersebut.
Menurut Zoro, ponsel atau HT tidak menyebabkan seseorang tersambar petir. Sebab, keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.
"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).
Ia menjelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.