Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Istilah Delmicron Kombinasi Delta dan Omicron, Epidemiolog: Tidak Ada!

Kompas.com - 26/12/2021, 18:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, secara resmi, tak ada istilah Delmicron untuk menggambarkan gabungan dari dua varian virus corona, Delta dan Omicron.

Hal itu disampaikannya menanggapi munculnya istilah Delmicron. Istilah ini muncul dan jadi perbincangan publik setelah seorang ahli dari India menyebutkan bahwa Delmicron menjadi penyebab infeksi Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa.

Melansir Times of India, 24 Desember 2021, Delmicron bukan varian baru virus corona seperti Alpha, Beta, Gama, Delta, maupun Omicron.

Delmicron digunakan dalam konteks menyebut kombinasi dua strain yang berbeda, yakni varian Delta dan Omicron.

Baca juga: UPDATE Omicron di Indonesia: 19 Kasus, Gejala Ringan, dan Belum Ada Transmisi Lokal

Dicky menegaskan, tidak ada istilah Delmicron yang digunakan oleh para pakar.

"Tidak ada, itu istilah yang dibuat saja. Itu kan dari Delta-Omicron, saya juga enggak tahu siapa yang pertama. Tapi media-media India itu, dan itu bukan media mainstream di India sendiri," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/ 12/12/2021).

"Dan untuk diketahui India itu negara yang hoaksnya banyak, jadi harus berhti-hati," kata dia.

Belum ada temuan kombinasi varian Delta dan Omicron

Diberitakan Kompas.com melansir Business Today, 24 Desember 2021, istilah Delmicron pertama kali digunakan oleh seorang dokter di India yang tergabung dalam Satgas Covid-19 India, Shashank Joshi. 

Joshi menggunakan Delmicron sebagai istilah untuk menggambarkan situasi penyebaran Covid-19 akibat adanya varian Delta dan Omicron pada satu tubuh atau wilayah yang sama.

Soal ini, Dicky mengatakan, masuknya dua varian virus berbeda dalam satu tubuh sangat memungkinkan terjadi.

Baca juga: Bertambah 11 Kasus, Ini Daftar Kasus Impor Omicron Ke Indonesia

Namun, sejauh ini belum ada temuan rekombinasi antara dua varian corona tersebut.

"Sejauh ini di website yang resmi, GISAID, yang menjadi alat pantau kita melihat perkembangan varian-varian, khususnya terkait SarsCov-2, itu belum ada rekombinasi antara Delta dan varian Omicron," jelas Dicky.

"Yang terdeteksi belakangan ini adalah sub varian Delta dan Gama di Brazil, tapi ini masih dalam pemantauan seperti apa," lanjut dia.

Oleh karena itu, Dicky kembali menekankan, tidak ada istilah Delmicron, apalagi yang digunakan oleh para ahli dalam ranah kepentingan ilmiah.

"Jadi enggak ada para ahli yang mengambil Delmicron ini menjadi istilah," kata Dicky.

Dicky mengimbau agar semua pihak mengecek ulang informasi ke sumber-sumber terpercaya, sebelum membesarkan suatu isu agar tidak keliru.

"Ini bisa menggiring pada kepanikan, termasuk strategi (penanganan pandemi) yang salah, karena tidak ditunjang informasi dan data yang benar," ujar Dicky.

Baca juga: VIDEO Cek Fakta: Hoaks! Game Omikron Buatan Bill Gates, Berkaitan dengan Varian Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com