Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Implan Microchip Buatan Swedia untuk Penyimpanan Data Sertifikat Vaksin

Kompas.com - 22/12/2021, 19:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Implan microchip yang dikerjakan DSruptive Subdermals tidak jauh berbeda dari kebanyakan chip RFID yang sudah beredar.

Artinya, chip buatan mereka dapat digunakan untuk kontrol akses seperti membuka pintu, dan menyimpan data sederhana seperti ID, kata sandi, atau QR code sertifikat vaksin Covid-19.

Baca juga: Alasan WHO Menamai Varian B.1.617.2 Jadi Omicron, Bukan Nu atau Xi

Namun, teknologi chip DSruptive Subdermals disertai dengan kemampuan sensor suhu tubuh, yang memungkinkan penggunanya melacak suhu tubuh mereka secara real time.

Dengan memindai chip menggunakan smartphone, data yang dihimpun sensor suhu tubuh itu kemudian disimpan dalam aplikasi ponsel.

Data tersebut dapat disimpan pula di cloud storage dan dibagikan dengan tenaga kesehatan untuk diagnosis atau memantau pasien dari jarak jauh.

Data yang dikumpulkan ini dapat memungkinkan otoritas kesehatan untuk melacak potensi wabah pandemi dengan mengamati perubahan kejadian demam di daerah tertentu.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Diagnostik jarak jauh

Menurut Managing Director DSruptive Subdermals Hannes Sjoblad, teknologi ini membuka kemungkinan diagnostik jarak jauh dan pemantauan pandemi.

“Dengan perangkat logging, Anda mendapatkan kurva yang bagus yang mencatat kapan demam mulai, berapa lama berlangsung, efek pengobatan dan durasi. Semua divisualisasikan dan dapat diakses oleh keluarga dan profesional perawatan kesehatan,” kata Sjoblad.

Studi untuk menguji kelayakan chip ini dalam mengukur suhu tubuh sudah dilakukan pada Juni 2021 dengan menggandeng Karolinska University Hospital.

Baca juga: Ini Alasan Polri Mengapa Ujian SIM C Harus Lewati Jalur Zig-zag dan Angka 8

Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa implan microchip mampu mengukur suhu dengan akurasi yang tidak lebih rendah dari perangkat klinis standar.

Pada 2022, DSruptive Subdermals akan mengadakan studi lanjutan, bekerja sama dengan para peneliti di seluruh dunia untuk mengembangkan implan microchip yang lebih canggih namun terjangkau yang memiliki sensor dan fungsi tambahan.

“Fokus kami adalah membuat pelacakan kesehatan dengan implan tersedia untuk lebih banyak orang di seluruh dunia,” kata Sjoblad.

Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional 2022 dan Aturan Cuti Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com