KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona dengan varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Pada Kamis (16/12/2021), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus positif Covid-19 dengan varian Omicron.
Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.
Orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 dapat mengalami gejala dari ringan hingga berat, meskipun tak semua orang yang terpapar akan memunculkan gejala tertentu atau tak bergejala.
Gejala terinfeksi varian Omicron tidak berbeda jauh dibandingkan varian Covid-19 lainnya.
Gejala itu di antaranya demam, sakit kepala, batuk, dan kehilangan penciuman.
Baca juga: Update Corona 10 Desember: WHO Sebut Omicron Bisa Ubah Arah Pandemi
Infeksi varian Omicron cenderung menyebabkan gejala kelelahan dan nyeri tubuh. Kedua gejala ini lebih banyak muncul dibandingkan kehilangan kemampuan merasa dan penciuman.
Berikut gejala-gejala terinfeksi varian Omicron:
Sakit kepala dapat menjadi salah satu gejala dari varian Omicron. Studi gejala yang dilakukan Zoe Covid (covid.joinzoe.com) dengan pendanaan Pemerintah Inggris, menemukan, sakit kepala bisa muncul sebagai gejala awal dan ini sebenarnya gejala yang lebih umum.
Menurut studi itu, sakit kepala akibat Covid-19 cenderung nyeri sedang hingga berat. Selain itu, kepala berdenyut, menekan, dan menusuk di kedua sisi kepala.
Biasanya, gejala ini terjadi lebih dari tiga hari dan cenderung sulit dihilangkan dengan obat penghilang rasa sakit.
Masih dari studi Zoe, pilek merupakan gejala kedua yang paling sering dilaporkan setelah sakit kepala.
Laporan Zoe menyebutkan, saat angka Covid-19 tinggi, maka kemungkinan pilek karena Covid-19 juga tinggi.
Meski demikian, cukup sulit menyebut pilek sebagai gejala definitif umum utamanya selama musim dingin.
Temuan lain studi yang dilakukan Zoe juga menemukan, bersin menjadi gejala terinfeksi corona pada orang yang telah divaksin. Akan tetapi, bersin juga menjadi tanda pilek atau alergi sehingga bukan gejala yang umum.
Baca juga: Update Corona 14 Desember: Kasus Terendah Indonesia dalam 20 Bulan!