Begitu juga dengan efektivitas vaksin Covid-19 yang saat ini sudah digunakan di seluruh dunia.
WHO belum bisa memastikan apakah vaksin masih memiliki tingkat efektivitas yang sama atau menurun.
"Mungkin varian ini akan mengurangi evikasi vaksin, tapi kami belum memiliki informasi cukup. Mungkin dua atau tiga minggu ke depan kami bisa mengetahuinya," ungkapnya.
WHO berharap, semua ahli akan terus mengomunikasikan temuannya kepada mereka sehingga terhadap Omicron dapat terus dikembangkan dan dapat memberikan gambaran utuh analisis seperti sifat dari varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini.
Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...
Dirangkum dari berbagai sumber hingga Rabu (8/12/2021), varian Omicron diketahui telah menyebar di banyak negara.
Berikut ini 45 negara yang telah mengonfirmasi menemukan kasus infeksi Omicron:
Meski dapat diakatakan telah menyebar di banyak negara di benua berbeda, kasus Omicron ini paling banyak terjadi di Afrika Selatan dan mendominasi kasus infeksi yang terjadi di negara itu.
Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia? Ini Analisis Epidemiolog
Untuk memantau berbagai varian virus corona di GISAID dapat dilakukan melalui laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/.
Adapun langkah-langkah untuk melihat varian Omicron sudah dilaporkan di negara mana saja, yaitu:
Baca juga: Syarat Perjalanan Naik Kereta Api dan Pesawat di Masa Natal dan Tahun Baru 2022