Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

45 Negara Konfirmasi Kasus Infeksi Omicron, Berikut Perkembangannya!

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron terus menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Varian baru yang menjadi Variant of Concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir November lalu ini diketahui memiliki jumlah mutasi yang tinggi sehingga mempercepat penyebarannya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Penyakit Baru dan Zoonosis dari Health Emergency Program WHO, Dr Maria Van Kerkhove, Omicron telah menyebar di 38 negara.

Informasi itu disampaikan Maria dalam bincang-bincang yang ditayangkan di YouTube WHO, 3 Desember 2021.

"Kami telah melaporkan Omicron di 38 negara di 6 wilayah WHO dan kami melihat peningkatan kasus Omicron di Afrika Selatan," kata Maria.

Namun, WHO tidak menjabarkan mana saja ke-38 negara yang dimaksud.

Dalam bincang-bincang itu, Maria memaparkan sejumlah informasi terkait Omicron yang sudah dapat dibagikan oleh WHO.

Pertama, WHO membenarkan Omicron memang memiliki kecepatan transmisi yang tinggi, namun mereka belum bisa membandingkannya dengan varian Delta.

Varian Delta hingga saat ini disebut masih mendominasi kasus Covid-19 yang terjadi di dunia.

Namun, terkait apakah varian ini menyebabkan dampak yang lebih parah, Maria mengatakan WHO menerima laporan mereka yang terinfeksi Omicron mengalami gejala yang beragam, ada yang mengalami gejala sedang hingga berat.

Kebanyakan dari mereka menunjukkan gejala sedang. Namun, hal itu belum cukup untuk mengatakan Omicron tak berbahaya atau tidak menimbulkan gejala berat.

"Seperti kasus infeksi virus corona varian lainnya, kebanyakan orang memang akan menunjukkan gejala ringan pada awal infeksi, memang ada yang tidak bergejala, namun gejala ringan yang muncul bisa berhenti dan sembuh, bisa juga menjadi parah dalam beberapa waktu setelahnya," kata dia.

Jadi masih butuh waktu untuk mengetahui apakah varian baru ini dapat menimbulkan gejala yang lebih parah atau tidak.

Begitu juga dengan efektivitas vaksin Covid-19 yang saat ini sudah digunakan di seluruh dunia.

WHO belum bisa memastikan apakah vaksin masih memiliki tingkat efektivitas yang sama atau menurun.

"Mungkin varian ini akan mengurangi evikasi vaksin, tapi kami belum memiliki informasi cukup. Mungkin dua atau tiga minggu ke depan kami bisa mengetahuinya," ungkapnya.

WHO berharap, semua ahli akan terus mengomunikasikan temuannya kepada mereka sehingga terhadap Omicron dapat terus dikembangkan dan dapat memberikan gambaran utuh analisis seperti sifat dari varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini.

Dirangkum dari berbagai sumber hingga Rabu (8/12/2021), varian Omicron diketahui telah menyebar di banyak negara.

Berikut ini 45 negara yang telah mengonfirmasi menemukan kasus infeksi Omicron:

  1. Austria
  2. Belgia
  3. Kroasia
  4. Ceko
  5. Denmark
  6. Finlandia
  7. Perancis
  8. Jerman
  9. Yunani
  10. Islandia
  11. Irlandia
  12. Italia
  13. Latvia
  14. Belanda
  15. Norwegia
  16. Portugal
  17. Rumania
  18. Spanyol
  19. Swedia
  20. Afrika Selatan
  21. Botswana
  22. Arab Saudi
  23. Hong Kong
  24. Jepang
  25. Singapura
  26. Malaysia
  27. Thailand
  28. Israel
  29. Australia
  30. Inggris
  31. Amerika Serikat
  32. Kanada
  33. Brasil
  34. Zimbabwe
  35. Nigeria
  36. Ghana
  37. Meksiko
  38. Argentina
  39. India
  40. Georgia
  41. Chile
  42. Tunisia
  43. Maladewa
  44. Nepal
  45. Rusia

Meski dapat diakatakan telah menyebar di banyak negara di benua berbeda, kasus Omicron ini paling banyak terjadi di Afrika Selatan dan mendominasi kasus infeksi yang terjadi di negara itu.

Untuk memantau berbagai varian virus corona di GISAID dapat dilakukan melalui laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/.

Adapun langkah-langkah untuk melihat varian Omicron sudah dilaporkan di negara mana saja, yaitu:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/09/080500665/45-negara-konfirmasi-kasus-infeksi-omicron-berikut-perkembangannya-

Terkini Lainnya

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke