Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Abu Vulkanik dan Update Kondisi Korban Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 08/12/2021, 12:55 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.20 WIB.

Erupsi Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, awan panas, dan hamburan abu vulkanik.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, hujan abu sempat terlihat di enam kecamatan yakni Kecamatan Ampelgading, Wajak, Tirtoyudo, Gondanglegi, Jabung serta Poncokusumo.

Abu vulkanik merupakan material yang dikeluarkan gunung berapi saat erupsi dan terdiri dari partikel-partikel halus batuan vulkanik yang terfragmentasi dengan diameter kurang dari 2 mm.

Abu vulkanik dapat terbawa angin dan melayang di udara sehingga menimbulkan berbagai ancaman kesehatan ketika terhirup manusia.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini dan Dampak Letusannya

 

Bahaya abu vulkanik

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani menjelaskan, salah satu hal yang membuat abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan adalah materi pembentuknya.

"Abu vulkanik terdiri dari material batuan berukuran sangat halus, khas untuk abu vulkanik ada kandungan gelas (kaca)nya yang berbahaya jika terhirup dan masuk ke dalam sistem pernapasan," kata Nia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2021).

Selain material batuan dan partikel kaca, abu vulkanik juga mengandung campuran mineral.

Baca juga: 21 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Waspada dan Siaga, Mana Saja?

Ukuran partikel abu vulkanik sangat lah kecil, diameternya kurang dari 2 milimeter sehingga sangat mudah terhirup ke dalam tubuh.

Melansir National Geographic, partikel abu vulkanik sangat keras dan biasanya tepinya bergerigi, berbeda dari abu hasil pembakaran kayu atau bahan yang lain.

Karena bergerigi itulah, abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, paru-paru, serta masalah pernapasan.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu, dan Imbauan untuk Masyarakat...

Gunakan masker untuk perlindungan dari abu vulkanik

Rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat letusan Gunung Semeru tersebut sedikitnya puluhan rumah rusak.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat letusan Gunung Semeru tersebut sedikitnya puluhan rumah rusak.

Nia menyebut abu vulkanik tetap berbahaya bagi tubuh, meskipun hanya terhirup atau terpapar ke permukaan kulit dalam jumlah yang sedikit.

"Banyak atau sedikit (tetap) berpengaruh, hanya dampaknya berbeda tingkatannya," kata dia.

Oleh karena itu, ia menyarankan kepada masyarakat agar melindungi diri dari paparan abu vulkanik, terutama dengan mengenakan masker yang telah terstandarisasi, seperti masker medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com