Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2021, 13:16 WIB

KOMPAS.com - Apa itu gerakan tutup mulut (GTM) pada bayi sehingga membuatnya susah makan? 

Arti GTM adalah gerakan tutup mulut yang kadang dilakukan bayi saat memasuki tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Apa penyebab GTM dan cara menanganinya? Penyebab GTM pun bermacam-macam. Di antaranya adalah bosan, sakit, tidak lapar, dan ada trauma, baik terhadap makanan tertentu maupun proses makan itu sendiri.

Baca juga: Cegah GTM pada Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua

GTM membuat orangtua bingung

Sebuah video menampilkan seorang ibu yang bingung karena anaknya susah makan dan melakukan GTM, viral di media sosial. 

"Ga sengaja nonton ini di Tiktok, langsung terharu. Untuk para ibu, orang tua, atau siapapun pejuang MPASI, GTM dan tumbuh kembang anak: SEMANGAT! KALIAN HEBAT! Terima kasih yaaa," tulis pengunggah video yakni akun Twitter @Sofianapalupi.

Hingga Selasa (7/12/2021), twit itu sudah diretwit sebanyak 6.064 kali dan disukai sebanyak lebih dari 27.400 kali oleh pengguna Twitter. 

Penyebab anak GTM atau susah makan

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seorang anak mengalami GTM.

1. Prinsip dalam pemberian MPASI yang bisa jadi tidak dijalankan dengan tepat.

"Menurut teorinya ini ada 6 pemberian MPASI yang tepat, jadi melihat usia anak itu penting, kenapa rekomendasinya menyusui eksklusif hingga 6 bulan, karena anak di atas 6 bulan sudah perlu tambahan makanan padat lainnya," ujar Nia kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021). 

2. Anak bosan dengan tekstur makanan yang diberikan.

"Perlu dilihat juga variasinya, bagaimana teksturnya, karena semua itu akan memengaruhi anak makan," ujar Nia.

"Karena kadang-kadang ada orangtua yang memberikan MPASI itu teksturnya enggak berubah-ubah sehingga anak juga tidak mau makan, karena teksturnya halus terus, atau malah terbiasa halus terus, sehingga tidak naik ke tekstur yang kasar," lanjut dia.

3. Anak tidak tertarik dengan menu makanan yang diberikan.

Nia mengatakan, penting bagi orangtua untuk melihat perilaku anak seperti apa, atau terlihat tanda-tanda anak bosan dan tidak tertarik dengan menu makanannya.

"Ini kita harus bisa membaca tanda-tanda anak," kata Nia.

MPASI tepat

Rumus 6 pemberian MPASI yang tepat:

  1. Pas umur bayinya (rata-rata usia 6 bulan).
  2. Pas variasinya, berisi 4 jenis pangan yakni karbohidrat, protein hewan, protein nabati, sayur dan buah.
  3. Pas teksturnya, untuk anak usia 6-9 bulan teksur yang lumat halus, disaring-saring bukan diblender; untuk anak usia 9-12 bulan tekstur makanan yang diberikan bisa dicincang/tim; untuk anak usia 12 bulan ke atas makan makanan bersama keluarga.
  4. Pas jumlahnya, berikan bertahap tiap kali makan. Untuk anak usia 6-9 bulan dengan porsi setengah gelas air mineral; untuk anak berusia 9-12 bulan dengan porsi makanan 1 gelas air mineral.
  5. Pas frekuensinya, bisa sebanyak 3 kali sehari, disuapkan secara responsif.
  6. Pas kebersihannya.

Baca juga: Ibu, Ini Cara Atasi GTM pada Si Kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+