KOMPAS.com - Para pemilik kendaraaan bermotor baik sepeda motor maupun mobil wajib mengecek secara rutin oli di mesin kendaraannya.
Bagaimana tidak?
Oli adalah salah satu komponen penting yang berfungsi tidak hanya sebagai pelumas, tetapi juga pelindung dan pendingin mesin.
Tanpa oli, mesin akan cepat aus, bahkan dapat menyebabkan kerusakan parah.
Berikut penjelasan ahli terkait fungsi oli, penyebab dan dampak yang terjadi jika oli kering:
Baca juga: Cara Menghapus Noda Oli di Lantai Garasi
Dosen Jurusan Teknik Mesin di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Muhammad Nizam menjelaskan, oli mesin memiliki fungsi utama sebagai pelumas dari setiap komponen yang bergerak di dalam mesin kendaraan.
Jika oli tidak diganti dalam waktu yang cukup lama, maka dapat mengakibatkan penurunan performa mesin, akibat keausan komponen yang ada di dalam mesin.
"Pada awalnya mesin akan terasa panas karena gesekan komponen internal mesin yang berlebih, setelah komponen mengalami keausan maka oli yang masih tersimpan di dalam mesin akan ikut terbakar dalam proses pembakaran mesin," ujar Nizam, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Dia menambahkan, mesin panas atau aus akibat oli kering ditandai dengan mesin yang mengeluarkan asap tipis hingga tebal dari knalpot.
"Saat oli mesin habis, pelumasan dan pendinginan mesin tidak dapat berlangsung yang mengakibatkan piston dan komponen bergerak lain saling mengunci dan mesin tidak dapat digunakan," lanjut dia.
Nizam mengimbau pengguna kendaraan bermotor untuk mengganti oli setelah menempuh perjalanan 2.000 sampai 5.000 kilometer pada kondisi mesin normal.
Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci agar Awet dan Bebas Jamur
Pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan, ada dua penyebab oli berkurang atau habis/kering.
Pertama, karena oli mengalami kebocoran. Kejadian ini biasa dikenal dengan sebuttan oil pan/crank case.
Kedua, oli yang ikut terbakar terlalu banyak. Hal ini disebabkan karena ring piston sudah aus atau lemah.
"Untuk penyebab yang kedua ini intinya shielding ring piston sudah tidak bagus," ujar Jayan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Mengapa Menyalakan Mesin Mobil di Kapal Laut Berbahaya?