Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tel Aviv Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia

Kompas.com - 01/12/2021, 18:44 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Tel Aviv di Israel menjadi kota dengan biaya hidup termahal di dunia versi Economist Itelligence Unit (EIU) 2021.

Melansir AFP, Rabu (1/12/2021) Tel Aviv naik lima peringkat dan untuk pertama kalinya menduduki tempat teratas dalam daftar peringkat yang disusun EIU.

Pemeringkatan tersebut merupakan bagian dari Indeks Biaya Hidup Sedunia, yang disusun EIU dengan membandingkan harga barang dan jasa dalam satuan dollar Amerika Serikat di 173 kota di seluruh dunia.

Baca juga: Daftar UMK 35 Kabupaten/Kota di Jateng 2022: Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah

Kenaikan ongkos transportasi dan bahan makanan

Beberapa faktor yang menyebabkan Tel Aviv naik peringkat antara lain kekuatan mata uang Israel, shekel, terhadap dollar AS, serta kenaikan harga transportasi dan bahan makanan.

Paris dan Singapura berada di urutan kedua dan ketiga, diikuti oleh Zurich dan Hong Kong. New York berada di urutan keenam, dengan Jenewa di urutan ketujuh.

Kota-kota lain yang masuk 10 besar adalah Kopenhagen di peringkat kedelapan, Los Angeles, AS di peringkat kesembilan dan Osaka di peringkat kesepuluh.

10 kota dengan biaya hidup tertinggi

Berikut adalah peringkat kota dengan biaya hidup tertinggi:

  1. Tel Aviv, Israel
  2. Paris, Perancis
  3. Singapura
  4. Zurich, Swiss
  5. Hong Kong, China
  6. New York, AS
  7. Jenewa, Swiss
  8. Kopenhagen, Denmark
  9. Los Angeles, AS
  10. Osaka, Jepang.

Baca juga: Update Besaran UMP 2022 di 33 Provinsi di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com