MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah ateisme merupakan kata benda bermakna paham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dari pemaknaan semantikal itu dapat ditafsirkan bahwa pada hakikatnya ateisme merupakan sebuah paham.
Akibat merupakan sebuah paham maka ateisme rawan menimbulkan salah paham. Menarik bahwa KBBI tidak menggunakan kata percaya tetapi mengakui yang berakar pada kata aku maka jelas sangat amat subjektif.
Karena subjektif, istilah ateisme terkait kepada bukan objektivitas namun subjektivitas. Berarti tidak ada ateisme objektif berlaku bagi semua orang.
Maka ateisme si A beda dengan ateisme si B, beda dengan ateisme si C, terus berkelanjutan sampai si Z, lalu si AA beda dari si AB, beda dari si AC sampai AZ, dan selanjutnya secara tak terhingga sebab tak kenal batas maksimal alias infinitas.
Kata kerja mengakui juga tidak sama dengan kata kerja mempercayai akibat atau maka insan yang di bibir tidak mengakui Tuhan belum tentu di lubuk sanubari tidak percaya Tuhan ada.
Atau sebaliknya. Percaya menurut KBBI merupakan kata kerja, sementara saya menganggap percaya juga sebagai, maaf jika saya keliru, kata sifat sebelum dikatabendakan dengan awalan ke dan akhir an.
Di dalam Alkitab Nasrani, istilah percaya tersurat dan tersirat pada Yahya 20: 26-29 yang berkisah tentang Tomas sebagai berikut:
Tomas, salah satu dari kedua belas pengikut Yesus yang juga dipanggil Didimus, tidak bersama mereka ketika Yesus menampakkan diri di tengah-tengah mereka.
Maka, para pengikut lainnya berkata kepada Tomas, “Kami telah melihat Junjungan!”
Tetapi, ia berkata kepada mereka, “Jika aku belum melihat bekas paku pada tangan-Nya serta mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke lambung-Nya, aku tidak akan percaya.”
Selang delapan hari, para pengikut Yesus kembali berkumpul dalam rumah itu. Tomas pun ada di antara mereka.
Tiba-tiba Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, padahal semua pintu dalam keadaan terkunci. Lalu, Ia bersabda, “Damai bagimu!”
Setelah itu, Ia bersabda kepada Tomas, “Ulurkanlah jarimu kemari dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah juga tanganmu dan cucukkanlah ke lambung-Ku. Jangan tidak percaya, tetapi percayalah!”
Jawab Tomas kepada-Nya, “Ya Junjunganku, ya Tuhanku.”
Sabda Jesus kepadanya, “Engkau percaya karena engkau telah melihat Aku. Berbahagialah mereka yang percaya sekalipun tidak melihat.”