HAI, apa kabarmu?
Semoga kabarmu baik karena anugerah kesehatan baik raga maupun jiwa.
Kekhawatiran dunia karena varian baru Covid-19 Omicron semoga tidak membuatmu panik tetapi tetap waspada dengan disiplin menerapkan prokes.
Sebagai varian terbaru, Omicron memiliki kemampuan menular lima kali lebih cepat dari varian asli virus corona SARS-CoV-2 yang pertama ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019.
Omicron bisa cepat menular karena kemampuannya melawan atau menghindari kekebalan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, Omicron memiliki lebih banyak mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Setelah itu, Omicron terdeteksi di Inggris, Skotlandia, Jerman, Italia, Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.
Karena sifat virus yang tidak akan pernah hilang dan akan terus bermutasi, kepanikan dan kekhawatiran berlebih bukan respons yang tepat.
Sambil terus waspada, disiplin menerapkan prokes dan menyediakan diri divaksin adalah respons paling tepat untuk mencegah penularannya.
Prokes mencegah kita terpapar virus. Vaksin mencegah keparahan jika ternyata kita terpapar virus meskipun sudah merasa disiplin prokes.
Soal virus dan bagaimana respons atasnya, minggu lalu, saya mendapat pandangan yang berbeda dan menjadi respons yang tepat juga menurut saya.
Penerbangan sekitar 1 jam 30 menit membuat Blora yang semula serba tanggung posisinya untuk didatangi menjadi terbuka dari ketanggungannya.
Penerbangan perdana yang membuat Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, dan warga Blora bungah. Blora keluar dari ketanggungannya karena adanya penerbangan ini.
Pandangan berbeda soal virus dan bagaimana respons atasnya, saya dengar saat bertandang ke Desa Klopoduwur, Banjarjero, Blora, tempat Mbah Lasiyo dan Sedulur Sikep tinggal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.