Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Desa Paling Bersih di Jawa Ada di Blora, Desa Komunitas Sedulur Sikep

Kompas.com - 30/11/2021, 09:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut para sesepuh Samin ini, virus ataupun penyakit tidak untuk dimusuhi tetapi tidak juga jumawa kita menantangnya.

Selain mendatangkan hal-hal yang mungkin dianggap buruk, virus atau penyakit juga menatangkan hal-hal yang mungkin dianggap baik. 

Kemajuan ilmu karena virus dan penyakit adalah hal-hal baik. Lahirnya pekerjaan-pekerjaan baru karena virus dan penyakit adalah hal-hal baik. 

Secara sederhana, hadirnya virus dan penyakit adalah cara alam semesta menjalankan logikanya, mewujudkan keseimbangan barunya.

Hal-hal yang mungkin dianggap buruk atau hal-hal yang mungkin dianggap baik karena virus dan penyakit adalah konsekuensi dari logika alam semesta dalam mewujudkan keseimbangan barunya.

Sikap hidup berselaras dengan alam semesta ini membuat respons Sedulur Sikep terhadap perubahan tidak menjadi reaktif tetapi tenang.

Ketenangan itu tercermin juga dari sikap merasa cukup atas segala sesuatu. Hidup cukup atau sederhana adalah cara mendapatkan ketenangan.

Untuk mengukur kecukupan hidup itu, Sedulur Sikep membuat pembedaan antara keinginan dan kebutuhan.

Sikap ini menghindarkan diri dari korupsi dan perilaku koruptif yang didasari keinginan.

Prinsip hidup sederhana ini dijadikan pesan saat Bupati Blora melantik 13 pejabat eselon 2 di pendopo Sedulur Sikep di Klopoduwur dengan pakaian khas Samin. 

Hidup cukup tercermin dari salam atau sapaan di antara Sedulur Sikep yaitu Seger Waras. Seger untuk badan atau raga. Waras untuk pikiran atau jiwa.

Karena itu, saat kita masuk ke komunitas Samin atau Sedulur Sikep, tidak ada hal-hal berlebihan kita dapati. 

Namun, karena mungkin kita terbiasa mendapati segala sesuatu berlebihan, saat kita mendapati hal-hal lain cukup, hal itu terasa istimewa. 

Keistimewaan itu saya dapati saat bertandang ke komunitas Samin atau Sedulur Sikep di Desa Sambongrejo, Sambong, Blora.

Desa di tengah hutan jati ini tertata rapi dengan kesederhanaannya. Di komunitas yang di dalamnya tinggal sekitar 500 keluarga yang menjalankan nilai-nilai Sedulur Sikep, saya tidak mendapati sampah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com