KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya tempat yang disebut bisa melepaskan stres untuk healing, viral di Twitter pada Senin (22/11/2021).
"Buat yang butuh healing nih, ada yang udah nyobain Breakroom di Jakarta Utara ini? Mulai dari Rp100.000 per orang per 20 menit. Ruangannya ber-AC dan katanya private. Ada CCTV gak ya di dalamnya?," tulis akun Twitter ini.
Ia juga mengunggah video yang menampilkan pasangan yang memakai pakaian pelindung dan face shield lalu kemudian memukul sejumlah barang di dalam ruangan.
Barang-barang yang dihancurkan seperti televisi, botol kaca, dispenser, dan lainnya.
Hingga Selasa (23/11/2021), video itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 1,3 juta kali dan dikutip sebanyak lebih dari 8.755 kali oleh pengguna Twitter.
Baca juga: Rekomendasi Drakor Genre Healing yang Bantu Sembuhkan Luka Batin
Video tersebut juga sebelumnya diunggah di TikTok oleh akun ini:
@tassy.syCocok buat healing + stress relief ?
? Tenang - Yura Yunita
Lalu, benarkah dengan menghancurkan barang termasuk self healing?
Terkait viral unggahan tersebut, psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan bahwa tindakan itu bukanlah kategori pemulihan (healing). Namun menurutnya lebih pada melepaskan stres.
"Breakroom itu bukan healing, tapi itu stres release (pelepasan stres) atau emosi yang menumpuk," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021).
Vero mengatakan, ada satu teknik di psikologi, yaitu ketika sedang stres atau marah bisa melemparkan sesuatu, tapi masih termasuk benda yang aman seperti misalnya bola karet.
Terkait adanya jasa breakroom ini menurutnya yang perlu diperhatikan adalah saat memecahkan sejumlah barang harus dilengkapi dengan alat perlindungan yang aman.
Vero menjelaskan, tujuan melakukan pelepasan stres dengan menghancurkan barang-barang adalah untuk membuang segala energi dari perasaan negatif, seperti energi kemarahan yang sedang dirasakan.
"Selama ada safety-nya atau protokol keamanan di situ, jangan sampai ada menyakiti diri itu tidak masalah," kata dia.
Baca juga: Pegawai KPI Korban Pelecehan Disebut Butuh Trauma Healing
Dikutip dari Kompas.com (9/11/2020), berikut ini sejumlah cara menghilangkan stres.
Mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi gula dan lemak memang bisa meredakan stres jangka pendek karena rasanya yang lezat bisa membuat hati sedikit bahagia.
Mengubah cara benapas bisa menjadi salah satu cara menghilangkan stres berat.
Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar, otak dan tubuh bisa menjadi lebih rileks hanya dalam waktu beberapa menit.
Meditasi selama beberapa menit setiap harinya akan membantu meredakan stres berat yang dirasakan.
Berolahraga akan membuat jumlah hormon stres di dalam tubuh menurun, begitu pun dengan kadar stres.
Olahraga juga memicu produksi endorfin, hormon yang dapat memperbaiki suasana hati dan bisa berperan sebagai perada nyeri alami.
Teh, terutama teh hijau, mengandung antioksidan dan teanin, salah satu jenis asam amino yang bisa memberikan efek menenangkan pada sistem saraf.
Menghabiskan waktu bersama orang tercinta akan memicu keluarnya oksitosin, zat kimia otak yang merupakan pereda stres alami.
Berinteraksi dengan hewan-hewan kesayangan akan memicu otak melepaskan oksitosin.
Merawat hewan peliharaan dianggap baik untuk mengurangi stres karena cara ini dapat membuat pikiran Anda aktif di hal-hal yang menyenangkan.
Membantu orang lain akan membuat diri kita melihat perspektif lain dalam hidup dan menjadi lebih bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak miliki.
Membantu orang lain akan membuat hati lebih bahagia dan itu adalah modal yang sangat baik untuk mengatasi stres berat.
Baca juga: 10 Makanan Sehat Penghilang Stres
Di sisi lain, ada perbedaan antara stres release dengan self healing.
Untuk self healing atau pemulihan/penyembuhan diri artinya seseorang melakukan hal-hal yang lebih berfokus pada aktivitas yang mengarah ke penenangan seperti meditasi.
Self healing dilakukan agar seseorang bisa masuk dalam dirinya sendiri, mengenali apa yang dirasakan, dan melakukan proses penyembuhan.
Kuncinya adalah orang tersebut membutuhkan ketenangan agar bisa berkoneksi dengan dirinya, mengukur, mengolah, dan memulihkannya.
Ada juga metode lain untuk melakukan penyembuhan diri, seperti mindfullness, stabilisasi emosi, dan lainnya.
"Dalam self healing itu ada prosesnya, pemulihan itu ketika lagi stres memulihkan lagi biar kita dalam kondisi prima dalam mental," ujar Vero.
Untuk proses self healing yang dilakukan awal yakni terkoneksi dan mengenali dalam diri.
Kemudian, memahami apa saja yang dirasakan, seseorang sadar apa yang dipikirkan dan dilakukan.
Selanjutnya masuk ke tahap pemulihan terhadap emosi, pemaknaan yang tepat, mengelola emosi secara tepat, dan akan melahirkan pemulihan diri.
"Metodenya banyak, bisa juga terapi-terapi di psikiater atau dari psikolog," imbuhnya.
Baca juga: Psikolog Unair: Cara Terbaik Self Healing untuk Sembuhkan Luka Batin
Sementara, Vero mengatakan ada tindakan yang sebaiknya dihindari ketika kita sedang menghadapi emosi yakni menjauhkan diri.
Menjauhkan diri dari masalah memang merupakan sebuah mekanisme pertahan diri manusia untuk melindungi diri sendiri. Pertahanan diri ini akan menarik kita ke zona nyaman masing-masing.
Namun, menjauhkan diri secara terus menerus dengan konflik merupakan tindakan yang kurang tepat.
"Kita harus berhadapan dengan masalah itu sendiri, karena kita berhadapan dengan diri sendiri, dan masalah itu harus diproses oleh diri kita. Jangan dihindari, itu namanya viodencem bukan healing," kata Vero.
Menurutnya, menjauhkan diri dari masalah diperbolehkan jika hal itu dilakukan sementara waktu saja dan sedang menghadapi masalah yang sangat besar atau sangat berat.
Menjauhkan diri sementara ini, bertujuan agar pikiran lebih tenang dan tidak stres terlebih dulu.
Namun, menjauhkan diri secara terus-menerus atau berlarut-larut bisa menjadi bom waktu.
"Kalau sementara untuk menjauhi diri dan stres release dulu dari masalah boleh, yang penting butuh tenang," ujar Vero.
Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Stres Berat agar Kembali Bahagia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.