Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Toilet SPBU dan Perkara Besar yang Tak Selesai di Pertamina

Kompas.com - 23/11/2021, 10:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Proyek TPPI bisa membuat neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan terjaga baik, tidak defisit. Ketika beroperasi, TPPI akan mengurangi impor dalam jumlah besar, terutama petrokimia dan produk turunannya.

Indonesia diyakini bisa memproduksi sendiri, punya industrinya, mesinnya, dan bahan bakunya. Namun, cara mudah impor dipilih sebagai strategi.

Kemarahan Jokowi yang terwujud dalam bentakan kepada Dirut Pertamana Nicke Widyawati berdasar pada kesedihan ini. 

Reaksi paling umum ketika orang mendapati kesedihan adalah marah.

Tidak lama setelah bentakan sebagai ungkapan kemarahan yang berdasar pada kesedihan itu, Direksi Pertamina mendapat sorotan kembali.

Kali ini bukan untuk perkara besar dengan nilai investasi 3,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 54 triliun, tetapi perkara recehan Rp 2.000 di toilet umum Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

Sorotan ini agak janggal lantaran baru dikemukakan. Praktik pungutan atau membayar sukarela tetapi diberi patokan saat menggunakan toilet umum di SPBU sudah puluhan tahun berjalan.

Namun, kejanggalan itu mendapat pembenaran jika dikaitkan dengan kemarahan Jokowi yang hanya berselang dua hari.

Pejabat yang menyoroti pungutan di toilet SPBU adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dalam sebuah video untuk konsumsi media sosialnya, Erick yang wajahnya banyak muncul di hampir semua fasilitas BUMN memberi peringatan kepada Direksi Pertamina.

Peringatan itu diberikan setelah sebelumnya Erick bertanya ke penjaga toilet di SPBU Pertamina di Probolinggo, Jawa Timur.  

Agak mengherankan ketika Erick seperti baru tahu kalau ada pungutan untuk penggunaan toilet umum di SPBU.

Untuk mereka yang sering dalam perjalanan jauh lewat darat, SPBU adalah toilet selain tempat pengisian bahan bakar.

Untuk toilet itu, selain beberapa gratis dan bersih, banyak yang berbayar atau sukarela tetapi dijaga petugas yang memegang uang di depan kotak.

Seperti keheranan setelah berdialog dengan penjaga toilet, Erick mengharap kamera untuk media sosialnya meminta Direksi Pertamina memperbaiki karena harusnya gratis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com