Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Kapan Diluncurkan?

Kompas.com - 21/11/2021, 10:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Erwin mengatakan, bagi masyarakat yang penasaran dengan biaya vaksinasi dosis ketiga, dapat menjadikan tarif pada vaksinasi Gotong Royong sebagai referensi.

"Untuk vaksinasi Gotong Royong harganya sekitar Rp 188.000 kalau enggak salah, dan jasa layanannya Rp 117.000," kata Erwin.

"Itu mungkin refensi saat ini yang ada vaksin berbayar yang pelaksanaannya untuk badan hukum dan badan usaha," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE Corona 21 November: 65 Juta Warga China Telah Divaksin Booster | Lebih dari 10.000 Kasus Covid-19 di Italia

Lebih lanjut, Erwin mengatakan, pihaknya bersama produsen vaksin Sinovac akan melakukan penelitian terkait pemberian booster vaksin pada Januari 2022.

Menurut Erwin, penelitian tersebut tetap dilakukan, meski pihak Sinovac sudah melakukan studi terkait booster vaksin Covid-19 dan hasilnya cukup baik.

"Hasilnya cukup baik terjadi peningkatan yang signifikan dari penyuntikan vaksin booster Sinovac," ujar Erwin.

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 di 126 Kabupaten/Kota Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan?

Kriteria vaksin booster menurut ITAGI

Diberitakan Kompas.com, 21 Oktober 2021, Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengungkap kriteria jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk vaksin booster.

Menurut Sri Rezeki, vaksin booster dapat diberikan dengan jenis vaksin yang sama dengan vaksinasi pertama dan kedua (homologous) atau menggunakan jenis vaksin berbeda (heterologous).

"Misalnya Sinovac (dosis pertama) Sinovac (dosis kedua) di-booster pakai AstraZeneca kan beda itu," kata dia.

Sri mengatakan, hasil penelitian vaksin booster kemungkinan baru akan diketahui pada akhir tahun 2021.

Baca juga: Tidak Perlu PCR, Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh

Ia mengatakan, ada tiga kriteria yang ditetapkan ITAGI untuk vaksin booster, yaitu:

1. Dapat memblokir protein spike

Pertama, vaksin Covid-19 tersebut dapat memblokir protein spike pada Covid-19 yang bisa masuk melalui saluran pernapasan.

2. Efikasinya lebih tinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com