Beberapa peneliti di antaranya mengungkapkan bidang penelitiannya.
Seperti diberitakan BRIN melalui Kompas.com, 28 Oktober 2021, salah satu peneliti yang masuk daftar adalah Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Tedjo Sasmono.
Tedjo merupakan peneliti senior pada lembaga Eijkman dan menjabat sebagai kelompok Unit Penelitian Demam Berdarah Dengue di PRBM Eijkman.
Baca juga: Peneliti Jepang Menemukan Stem Cell untuk Atasi Kebotakan
Tedjo mengatakan, ketertarikannya pada riset penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), karena melihat kenyataan bahwa penyakit itu menjadi salah satu penyakit yang hingga kini masih menghantui Indonesia pada khususnya.
Selain itu ada peneliti dari Balai Bio Industri Laut (BBIL) BRIN Ratih Pangestuti.
Ratih memiliki perhatian banyak pada eksplorasi sumber daya laut secara berkelanjutan.
Baca juga: Ramai soal Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Ini Tanggapan Peneliti Mikrobiologi UGM
Ia mengatakan, ketertarikannya pada dunia kelautan didorong dengan kekayaan sumber daya hayati laut Indonesia yang tertinggi.
Namun, menurut dia, kekayaan sumber daya hayati laut tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Melansir laman UGM, 28 Oktober 2021, tiga peneliti dari Universitas Gadjah Mada masuk ke dalam daftar tersebut, yaitu:
1. Prof Dr Abdul Rohman.
Ia merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM dan menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi Institute for Halal Industry and System (PUI-PT IHIS) UGM.
Peraih gelar doktor Institut Penyelidikan Produk Halal, Universiti Putra Malaysia dalam bidang Halal Food Analysis pada 2011 ini banyak menaruh perhatian pada kajian kehalalan dan autentikasi produk makanan, farmasi, serta kosmetik.
Baca juga: Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19, Apa Saja?