KOMPAS.com - Hari Vegan Sedunia jatuh setiap tanggal 1 November dan sudah dirayakan sejak tahun 1994.
Veganisme adalah sebuah gaya hidup sekaligus filosofi peduli pada lingkungan dan mempraktikkannya dengan hidup tanpa mengeksploitasi hewan. Baik menolak mengonsumsi hewan untuk makanan, pakaian, serta segala uji coba yang mengorbankan binatang.
Hingga kini masih banyak mitos salah dan stereotype yang ditujukan pada kelompok vegan, yang masih terus dipercaya oleh masyarakat.
Berikut ini adalah mitos salah dan fakta yang sebenarnya dari vegan yang perlu Anda ketahui, dilansir dari berbagai sumber:
Baca juga: Hari Vegan Sedunia 1 November, Sejarah dan Peringatannya
1. Menjadi vegan butuh biaya mahal
Melansir dari Select Health, mitos ini salah. Karena menolak produk pangan hewani justru menggiring Anda ke produk makanan nabati yang sebenarnya berbiaya sangat terjangkau.
Hidup vergaya vegan bisa menjadi mahal jika Anda memilih prepackaged foods atau produk makanan vegan dari bahan nabati yang sudah diolah sedemikian rupa melalui berbagai proses pangan.
2. Menjadi vegan akan kekurangan protein
Mitos ini juga salah. Justru vegan akan mendapatkan plant based protein yang sangat cukup dari oats, kacang-kacangan, bayam, tahu, brokoli, dan masih banyak lagi.
Protein ini akan membuat Anda kenyang lebih lama, memberi asupan energi, juga membantu Anda membangun massa otot.
Baca juga: Untuk Vegan, Ini Bahan Pengganti Telur dalam Membuat Kue
3. Menjadi vegan itu sulit
Perubahan gaya hidup memang membutuhkan adaptasi yang tak mudah.
Namun begitu Anda mengubah gaya hidup menjadi vegan, Anda tak akan menemukan banyak kesulitan karena ada begitu banyak bahan olahan pangan khusus vegan yang diolah menjadi bercitarasa mirip bahan olahan pangan hewani.
Jadi begitu Anda merindukan pola makan yang lama, Anda bisa berlari ke bahan olahan pangan vegan ini.
4. Vegan tetap butuh susu hewani untuk mendapatkan kalsium